Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medali yang Terlupakan

Kompas.com - 15/07/2012, 03:43 WIB

Barcelona 1992 adalah awal dan puncak perolehan medali dan peringkat Indonesia di Olimpiade. Di sanalah para pebulu tangkis merebut dua emas, dua perak, dan satu perunggu. Itu belum menambahkan fakta, kubu Merah Putih masih meraih pula tiga perak dan satu perunggu dari bela diri taekwondo. Fakta pula bahwa cabang itu sebatas ekshibisi sehingga banyak yang lupa. 

Karena berupa cabang uji coba, dari daftar peserta Olimpiade 1992, tidak ada satu pun nama atlet taekwondo. Padahal ke Barcelona itulah Indonesia membawa tiga taekwondoin putri serta dua putra yang sebelumnya didadar selama 10 bulan di Cipayung, Jawa Barat.

”Indonesia paling besar jumlah atlet taekwondo yang dikirim dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Malaysia dan Singapura hanya memperoleh satu jatah,” tutur Alex Harijanto yang saat itu merupakan pelatih kepala tim taekwondo Olimpiade Barcelona. Di ajang itu, dia didampingi seorang wakil, yakni Ganis Hartono.

Jatah yang besar tak lain berkat hubungan baik antara Ketua Bidang Luar Negeri PB Taekwondo Indonesia Kris Wiluan dan Panitia Barcelona. Sekalipun hanya ajang ”pameran”, Rahmi Kurnia, Dirc Richard, Susilowati, Jefi Triaji, dan Siaw Lung tetap berlatih total di Cipayung.

”Kami inilah kontingen yang melaksanakan Pelatnas dengan perangkat seadanya. Tidak di gym, kami cuma berlatih di lapangan terbuka di daerah Puncak sana,” tutur Alex yang kini masih tetap melatih taekwondoin muda di Semarang, Jawa Tengah.

Mereka berlatih dalam 10 bulan. Senin-Jumat, para taekwondoin berlatih empat kali sehari. Pada Sabtu hanya di siang hari. Libur cuma hari Minggu. ”Sampai tidur pun, kami mimpinya menendang,” tutur Rahmi yang kini bekerja di perusahaan Korsel di Yogyakarta.

Dalam kurun itu, kelima atlet juga beruji coba ke Korsel, Amerika Serikat, dan Belgia. Sebelum ke Barcelona, tim taekwondo menegaskan target membawa lima medali pulang. ”Semua kami lakukan,” kata Alex, ”Agar cabang lain juga bisa mematok target, sesuai dengan apa yang mereka persiapkan.”

Ada cerita sedikit lucu di arena taekwondo yang jadwal pertandingannya mendekati waktu penutupan. Saat waktu penghormatan pemenang, dan Merah Putih dikerek di tiang kedua, banyak penonton bergumam.

Mereka rupanya menyangka bendera itu adalah Putih Merah yang terbalik. ”Mereka mengira panitia salah dalam memasang bendera Polandia. Saat saya jelaskan, mereka tambah bertanya, Indonesia itu negara yang mana lagi,” kata Alex.

Pertama dan terakhir

Itulah cerita ”tiang bendera” yang pertama, sekaligus terakhir hingga kini dari skuad taekwondo Indonesia di olimpiade. Setelah bela diri asal Korsel itu dipertandingkan resmi di Olimpiade Sydney 2000, prestasi taekwondo Indonesia justru tidak berkilat.

Tidak seorang taekwondoin Indonesia pun yang bisa meraih perak seperti yang diraih Rahmi, Dirc, dan Susilowati. Juga tak ada sekeping perunggu pun seperti yang dikalungkan ke leher Jefi di Barcelona sana, 20 tahun lampau.

Dari tiga olimpiade (2000, 2004, dan 2008), hanya di dua perhelatan PB TI bisa meloloskan atletnya. Yaitu di Sydney 2000 (Juana Wangsa Putri) dan Athena 2004 (Juana dan Satriyo Rahadhani).

Sepulang dari Barcelona, 20 tahun lalu, berbicara dengan terbata- bata, Chief de Mission Soeweno yang juga Ketua Umum PBTI mengatakan, keberhasilan para taekwondoin mengukir sejarah di matras olimpiade memupus kesan cabang itu sebagai ”anak bawang”.

”Kami tidak ingin disebut anak bawang lagi,” kata Kris. ”Pandangan sebelah mata terhadap taekwondo Indonesia harus membuat taekwondoin bekerja keras dan membuktikan, mereka tidak bisa disepelekan lagi di kemudian hari.”

Kini, kita masihlah menanti. (NIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Badminton
STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya 'Chemistry' Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya "Chemistry" Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Motogp
Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Badminton
Tantangan Jose Mourinho di Fenerbahce dan Liga Turkiye

Tantangan Jose Mourinho di Fenerbahce dan Liga Turkiye

Liga Lain
Nasib Madura United, Kandang 3 Kali Jadi Arena Pesta Juara Indonesia

Nasib Madura United, Kandang 3 Kali Jadi Arena Pesta Juara Indonesia

Liga Indonesia
Berita Transfer: Real Madrid Disebut Bakal Perkenalkan Mbappe pada Senin

Berita Transfer: Real Madrid Disebut Bakal Perkenalkan Mbappe pada Senin

Liga Spanyol
Hasil Indonesia Vs Tanzania 0-0, Mistar Lawan Tahan Skuad Garuda

Hasil Indonesia Vs Tanzania 0-0, Mistar Lawan Tahan Skuad Garuda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Tanzania: Kiper Lawan Terkapar, Respek dari Fan Garuda

Indonesia Vs Tanzania: Kiper Lawan Terkapar, Respek dari Fan Garuda

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com