LONDON, Kompas.com - Superstar Swiss, Roger Federer, mencatat rekor tujuh kali menjadi juara Wimbledon. Dia menyabet trofi itu, yang menyejajarkan dirinya dengan Pete Sampras dan William Renshaw, usai menang 4-6, 7-5, 6-3, 6-4 atas pemain tuan rumah, Andy Murray, Minggu (8/7/2012).
Kesuksesan ini pun membuat Federer merengkuh gelar ke-17 grand slam. Sebuah rekor fantastis sebagai peraih gelar terbanyak sepanjang masa untuk ajang grand slam, yang akan sangat sulit disamakan oleh pemain mana pun.
Selain itu, Federer juga kembali menjadi pemain nomor satu dunia, posisi yang terakhir kali ditempatinya pada Mei 2010. Kini, pemain berusia 30 tahun tersebut sejajar dengan Sampras, idolanya, yang selama 286 pekan berada di posisi nomor satu dunia.
"Ini menyamakan saya dengan Pete Sampras, yang merupakan pahlawanku. Jadi, tentu saja rasanya sangat menyenangkan," ujar Federer, usai memainkan final kedelapannya di All England Club.
"Terasa luar biasa bisa berada lagi di sini sebagai pemenang. Saya pikir saya memperlihatkan permainan terbaikku dalam beberapa pertandingan terakhir. Saya tidak bisa lebih bahagia," tambah Federer, yang terakhir juara di Wimbledon tahun 2009, dan tak pernah merebut sebuah gelar major sejak Australia Terbuka 2010.
Federer saat ini pun sejajar dengan dua petenis legendaris, Rod Laver dan Arthur Ashe. Dia menjadi satu dari hanya tiga petenis yang berhasil menjuarai Wimbledon saat usia lebih dari 30 tahun, setelah Rod Laver pada 1969, dan Arthur Ashe pada 1975.
Sebaliknya, bagi Murray, dia gagal mengulangi sejarah 76 tahun silam ketika seorang petenis putra Inggris jadi juara di rumah sendiri. Tahun 1936, Fred Perry membuat publik Inggris bersukacita karena dia menjuarai grand slam lapangan rumput tersebut, dan sampai sekarang belum ada bisa mengulanginya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.