Silverstone, Minggu
Webber memanfaatkan balapan yang tersisa empat putaran dari 52 putaran untuk meninggalkan Alonso. Pebalap Australia itu mengejar kemenangan kedua pada musim ini dan membuktikan dirinya bukan pebalap kelas dua di tim Red Bull Racing.
Di Sirkuit Silverstone, Minggu (8/7), pebalap yang pada 27 Agustus nanti berusia 36 tahun itu pun merebut kemenangan keduanya dan kembali membuktikan dirinya pantas diperhitungkan sebagai jagoan. Kemenangan pertama Webber pada musim ini terjadi di seri Monako.
Selama musim ini, baru dua pebalap yang mampu menang sampai dua kali, yaitu Alonso dan Webber. Selain menipiskan selisih poin dari 18 poin menjadi 13 poin dari Alonso yang memuncaki klasemen, kemenangan ini membuat Webber keluar dari bayang-bayang Sebastian Vettel, rekan setimnya yang menjadi juara dunia dua kali berturut-turut.
Langkah Webber menjadi juara berawal sejak start. Berangkat dari posisi kedua, Webber setia menguntit Alonso yang start terdepan. Alonso yang menggunakan ban tipe keras unggul jauh dari Webber yang menggunakan ban tipe lunak.
Namun, setelah masuk pit kedua, Webber menggunakan ban keras dan Alonso malah mencoba ban lunak. Pilihan tim Red Bull ternyata benar dan Webber berhasil memotong selisih waktu dari 3,5 detik menjadi 0,5 detik.
Webber menggunakan tiga kali sistem pengurang hambatan (drag reduction system/DRS) untuk menyalip Alonso dan baru berhasil di percobaan ketiga. Webber menjadi juara pertama dan Alonso di urutan kedua.
”Semula, saya tidak yakin dapat menang karena Alonso sangat cepat. Namun, setelah melihat Alonso mengalami masalah dengan ban, saya memacu lebih cepat dan akhirnya menang. Sungguh hasil yang luar biasa,” kata Webber.
Juara ketiga adalah Vettel. Posisi keempat dan kelima milik Felipe Massa dan Kimi Raikko- nen. Romain Grosjean, Michael Schumacher, Lewis Hamilton, Bruno Senna, dan Jenson Button di urutan ke-6 sampai ke-10.