JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih tunggal putra asal China, Li Mao, akhirnya meninggalkan pelatnas Cipayung. Mantan pelatih tim Malaysia dan Korea Selatan itu sudah berpamitan kepada para pemainnya pada Kamis (5/7/2012) lalu sebelum kembali ke China.
Pengurus PBSI sendiri belum ada yang mengonfirmasi kepulangan Li Mao ke China. Namun, pemain tunggal putra Dionyisius Hayom Rumbaka, Sabtu (7/7/2012), menyebut sang pelatih sudah berpamitan kepada semua pemain tunggal setelah sesi latihan pada hari Kamis. "Ya dia sudah berpamitan. Cuma apakah nanti dia akan kembali atau tidak, saya tidak tahu persisnya. Pengurus PBSI sendiri belum menentukan siapa penggantinya," kata Hayom.
Sekjen PBSI Yacob Rusdianto yang berada di Korea Selatan mengatakan, dirinya belum mengetahui hal itu. "Maaf saya belum tahu," kata Yacob. Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Umum PBSI I Made Gusti Oka. "Saya belum dengar pembicaraan seputar Li Mao," ujar Oka.
Dikutip dari portal lokal China, Li Mao menyebutkan ada beberapa alasan yang membuat dia meninggalkan pelatnas Cipayung. Di antaranya, dia sudah semakin tertekan dengan kegagalan tim Thomas dan Uber Indonesia di Wuhan beberapa waktu lalu. Yang kedua, karena alasan keluarga. Li Mao menyebut ayahnya sakit sehingga semakin mendorongnya untuk segera kembali ke China.
Kontrak Li Mao sendiri sebenarnya belum berakhir karena tugasnya sampai Olimpiade London 2012 bulan Juli-Agustus ini. Li Mao sendiri datang ke Indonesia pada awal tahun 2011 silam yang direkrut dari tim nasional Korea Selatan.
Di tangan Li Mao, performa pemain tunggal tidak menunjukkan prestasi yang terlalu mengesankan. Hanya Simon Santoso yang mempersembahkan juara Indonesia Open 2012 beberapa waktu lalu.
Keluarnya Li Mao menjadi ironis karena terjadi di tengah-tengah persiapan pemain menuju olimpiade. Apalagi, salah satu target yang dibebankan Li Mao ketika direkrut Indonesia adalah untuk membantu persiapan pemain tunggal menghadapi Olimpiade London.
Dengan perginya Li Mao, otomatis untuk sementara tanggung jawab sektor tunggal putra berada di tangan pelatih Agus Dwi. Sementara itu, Simon Santoso yang akan menjadi salah satu andalan Indonesia di olimpiade mengaku tidak merasa terganggu dengan kepulangan Li Mao karena selama ini dia juga di bawah pengarahan Agus Dwi.
Untuk sektor tunggal putri, tanggung jawab masih di tangan asisten Li Mao, Wong Tat Meng. Namun, dengan perginya Li Mao, kemungkinan Wong juga akan meninggalkan pelatnas Cipayung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.