Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serena Kontra Radwanska di Final

Kompas.com - 06/07/2012, 05:46 WIB

wimbledon, kamis - Serena Williams berjumpa Agnieszka Radwanska pada babak final Grand Slam Wimbledon, Sabtu (7/7). Serena menembus final setelah menundukkan juara Australia Terbuka, Victoria Azarenka, 6-3, 7-6 (8-6) di semifinal, Kamis (5/7).

Serena, sekarang petenis peringkat ke-6 WTA, menciptakan sejarah yang gemilang di Wimbledon. Petenis asal AS itu empat kali menjadi juara Wimbledon tahun 2002, 2003, 2009, 2010, dan dua kali menjadi runner-up tahun 2004 dan 2008. Serena difavoritkan sebagai juara Wimbledon tahun ini setelah sukses menaklukkan juara bertahan Petra Kvitova (Ceko) pada babak perempat final, Selasa.

Sementara Azarenka, petenis peringkat ke-2 WTA, belum pernah mencicipi gelar juara Grand Slam Wimbledon. Pencapaian terbaik petenis asal Belarus itu di Wimbledon adalah babak semifinal tahun 2011.

Serena yang unggul pada set pertama mulai keteteran di set kedua. Azarenka yang tertinggal pada awal set kedua 1-3 menyamakan kedudukan 5-5 karena kesembronoan Serena. Pertarungan Serena melawan Azarenka semakin sengit sehingga kedudukan kembali imbang 6-6. Serena unggul antara lain berkat pukulan as yang mematikan meskipun usianya sudah 30 tahun. Ia tercatat menghantamkan 24 pukulan as dalam pertandingan selama 1 jam 36 menit itu. Namun, Azarenka yang baru berumur 22 tahun hanya sekali melakukan pukulan as. Azarenka juga tak melakukan kesalahan sendiri sebanyak yang dilakukan Serena, yaitu 9 kesalahan Azarenka berbanding 14 kesalahan Serena.

Sejarah bagi Polandia

Di partai lain, Agnieszka Radwanska (Polandia) mengatasi Angelique Kerber (Jerman) dua set langsung, 6-3, 6-4. Radwanska, petenis peringkat ke-3 WTA, membuat Kerber yang berada lima peringkat di bawahnya kesulitan mengimbangi permainan Radwanska yang begitu perkasa. Kerber yang tampil kurang fokus banyak membuat kesalahan sendiri. Petenis yang lebih suka dipanggil Angie itu membuat kesalahan 14 kali, sedangkan Radwanska hanya 6 kali.

Keberhasilan Radwanska mencapai final Wimbledon merupakan sejarah bagi Polandia. Setelah 73 tahun, inilah pertama kalinya petenis putri Polandia mencapai final seri grand slam sejak Jadwiga Jedrzejowska mencapai final French Championships (sekarang Perancis Terbuka) tahun 1939.

”Saya sangat gembira sebab semua petenis ingin masuk final grand slam. Mengalahkan Angie jelas tak gampang,” kata Radwanska.

Di lapangan rumput Wimbledon, prestasi terbaik Radwanska adalah mencapai babak perempat final tahun 2008 dan 2009.

(AFP/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com