Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Inggris Pukau Penonton

Kompas.com - 27/06/2012, 03:47 WIB

London, Selasa - Tepuk tangan penonton tetap riuh meski pemain muda andalan tuan rumah Laura Robson tersingkir pada babak pertama turnamen tenis Grand Slam Wimbledon, Selasa (26/6). Robson telah memukau dan sanggup meladeni permainan petenis kawakan Italia, Francesca Sciavone.

Pemain berusia 18 tahun ini bahkan langsung menggebrak dan mengintimidasi sang juara Perancis Terbuka tahun 2010 dengan memenangi set pertama dengan angka telak 6-2.

Pergerakan Robson yang lincah dikombinasi dengan senjata pukulan forehand dan backhand yang keras benar-benar membuat Sciavone mati angin. Petenis berusia 32 tahun ini pun takluk.

Namun, seperti biasanya, Sciavone tak mudah menyerah. Berbekal pengalaman dan didukung kekuatan mental, ia mengembalikan wibawanya untuk meladeni Robson.

Upaya Sciavone pun tak sia- sia. Dia mampu merebut set kedua dengan kemenangan 6-4 sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Pada set penentuan, Robson kembali menguji kekuatan Sciavone dengan mengajak bermain reli. Namun, Sciavone juga tak kalah cerdik dengan bermain lebih agresif, menyergap bola di depan net.

Di pengujung set ketiga, penonton tuan rumah dibuat berdebar. Sciavone yang memegang servis sudah membuat match point pada kedudukan 5-4. Satu poin lagi, pertandingan usai.

Namun, Robson belum mau menyerah. Tercatat sebanyak empat kali dia berhasil menyelamatkan poin kritis sebelum akhirnya benar-benar mengakui kemenangan Sciavone dengan 6-4.

Robson langsung tertunduk ketika pukulan backhand-nya gagal mengembalikan bola. Sementara di seberang net, Sciavone lompat kegirangan merayakan kemenangannya, 2-6, 6-4, 6-4.

Namun, Robson tak meratapi kekalahan terlalu lama karena penonton langsung menyemangati dengan tepuk tangan yang riuh. Robson pun kembali berjalan tegak, menyalami Sciavone dan memberi penghormatan kepada penonton sebelum meninggalkan arena dengan tersenyum.

”Saya sudah main maksimal meski hasilnya belum memuaskan. Namun, saya merasa secara permainan terus ada peningkatan meski harus kerja keras lagi,” ujar Robson seperti dikutip media Inggris, BBC.

Tampil dengan fasilitas wild card, Robson sebelumnya diperkirakan bisa membuat kejutan di turnamen klasik ini. Tidak main-main, kapten tim Piala Fed Inggris, Judy Muray, ikut mendukung penampilan Robson yang kian matang. Apalagi, Robson sudah menembus peringkat 100 besar dunia dengan bertengger di peringkat ke-97.

Robson digadang-gadang bakal menjadi pemain masa depan Inggris. Gadis kelahiran Australia ini sebelumnya sudah mencuri perhatian komunitas tenis dunia saat menjuarai Wimbledon yunior saat usianya masih 14 tahun.

Kvitova menang

Sementara itu, juara bertahan Petra Kvitova melaju ke babak selanjutnya setelah menang dua set langsung, 6-4, 6-4, atas petenis Uzbekistan, Akgul Amanmuradova.

Pada laga ini, Kvitova sempat kewalahan pada awal set pertama dan langsung tertinggal 0-3. Namun, petenis Ceko ini bisa menemukan irama dan perlahan mengatasi ketinggalan dan berbalik unggul 6-4.

Set kedua, Kvitova sudah semakin percaya diri. Meski pertandingan sempat ditunda dalam kedudukan 5-3 karena hujan, Kvitova mampu mengatasi lawannya dengan kemenangan 6-4. Di babak selanjutnya Kvitova akan bertemu pemenang pertandingan sesama petenis Italia, Karin Knapp dengan Elena Baltacha.

Di tunggal putra, kekecewaan dialami petenis Amerika Serikat, John Isner. Petenis peringkat ke-10 dunia ini dipaksa bermain lima set (yang sangat sering dia alami) dan kalah dari pemain Kolombia, Alejandro Falla, 4-6 7-6, 6-3, 6-7, 5-7.

Bagi Isner, Wimbledon memang selalu sulit. Pemain berpostur besar ini pernah bermain 11 jam pada turnamen Wimbledon tahun 2010 saat menghadapi petenis Perancis, Nicolas Mahut.

Kemenangan mudah didapat sang maestro Roger Federer. Pemain yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga ini menang tiga set langsung, 6-1, 6-1, 6-1, atas petenis debutan asal Spanyol, Albert Ramos. (REUTERS/AFP/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Liga Champions
Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com