Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris yang Belum Mampu Lepas dari Kutukan Penalti

Kompas.com - 26/06/2012, 03:16 WIB

Kiev, Senin - Inggris senantiasa dihantui kutukan adu penalti. Dalam duel melawan Italia pada perempat final Piala Eropa 2012 di Kiev, Ukraina, Minggu (24/6), Inggris kembali kalah adu penalti 2-4 (0-0) sehingga gagal ke semifinal.

Kegagalan itu merupakan yang keenam kalinya sejak pertama kali pada Piala Dunia 1990 di Italia. Kala itu, Inggris menghadapi tim tangguh Jerman Barat di semifinal. Setelah skor imbang 1-1 sampai perpanjangan waktu berakhir, Inggris akhirnya kalah adu penalti 3-4.

Beberapa pemain Inggris tidak mampu menyembunyikan kesedihan setelah kekalahan di Kiev itu. Kapten tim Inggris, Steven Gerrard, mengaku sangat sedih dan kecewa atas kegagalan timnya. Namun, dia tidak mau terlalu larut dalam kesedihan.

”Sebagai pemain, kami telah memberikan semua yang terbaik sejak hari pertama. Kami berharap kali ini kami lebih beruntung, tetapi ternyata tidak. Saat adu penalti, tatkala sedang menanti dan saat mendapat giliran (mengeksekusi), kami terus berdoa. Namun, keberuntungan ada pada Italia. Mereka tim yang luar biasa dan mereka lebih beruntung,” ujar Gerrard sembari mengatakan dirinya sudah siap menatap Piala Dunia 2014.

Penyerang Inggris, Wayne Rooney, mengatakan, kekalahan dari Italia telah memusnahkan harapan mereka semua. Padahal, kali ini harapan mereka sangat besar. Dia berharap, para pemain muda Inggris dapat mengambil pengalaman itu untuk pertandingan pada masa mendatang.

”(Kekalahan) Ini adalah cara yang berat untuk tersingkir dan kami senantiasa mengalaminya. Padahal, kami sangat berharap kamilah yang menang,” ujar Rooney.

Mantan pemain tim nasional Inggris, Michael Owen, menyayangkan kegagalan timnya. Menurut penyerang yang telah 89 kali membela dan mencetak 40 gol untuk Inggris ini, kesalahan Pelatih Roy Hodgson adalah tidak membawa pengatur serangan Paul Scholes dalam tim Inggris.

”Pirlo (Andrea Pirlo) memang pemain menakjubkan, tetapi kami juga punya pemain yang sama tua dan sama kualitasnya. Sialnya dia tidak ada di lapangan. Dia adalah Scholes,” ujar Owen.

Kegagalan dari Italia mendapat tanggapan berbeda dari media di Inggris. Beberapa media menyebutkan, tersingkirnya Inggris terlihat seperti orang bodoh. Tidak ada orang yang dapat dicerca seperti Graham Taylor tahun 1993 (Graham Taylor adalah pelatih Inggris yang gagal meloloskan Inggris ke putaran final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat).

Harian Star membuat judul ”Sick Ash a Parrot” pada halaman belakang dan menulis ”Kutukan Penalti” pada halaman depan. Sick ash a parrot adalah pelesetan dari ungkapan sick as a parrot (kakaktua sakit), istilah kegagalan menyakitkan dalam sepak bola. Penggunaan kata ash adalah ledekan untuk dua pemain Inggris—dengan nama depan berawalan Ash—yang gagal mengeksekusi penalti, yakni Ashley Young dan Ashley Cole.

Harian Mirror menempatkan foto Wayne Rooney dengan teks ”Menyembunyikan rasa sakit”. Adapun Sun justru tidak membuat berita utama tentang sepak bola, tetapi tenis Wimbledon yang dimulai hari Senin. ”Ya, Wimbledon telah dimulai dan hari ini cerah. Mungkin di sini ada Tuhan,” tulis Sun.

Adapun media Italia lebih memuji penampilan timnya yang dapat lolos ke babak semifinal untuk bertemu Jerman. ”Hebat!” tulisan utama harian Italia, Corriere dello Sport. ”Bangsa kita telah bangkit untuk mewujudkan sebuah tim untuk memberi pelajaran pedih buat Inggris.”

Adapun La Gazzetta dello Sport mengejek pers Inggris yang sebelumnya mengecam (mantan pelatih Inggris asal Italia) Fabio Capello untuk gaya defensif Italia-nya. ”Kami belum pernah melihat Inggris menjilat ludah sendiri,” tulis koran itu.(REUTERS/AP/SAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com