PONTIANAK, KOMPAS.com- Kota Pontianak dan sekitarnya, Sabtu (23/6/2012) sore tadi, diguyur hujan cukup lebat sehingga mengurangi kabut asap yang sejak sepekan terakhir menyelimuti kota itu. "Alhamdulillah hujan, sehingga mengurangi kabut asap yang dalam beberapa hari sudah mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Mariana salah seorang warga Pontianak.
Ia menjelaskan, setelah lama kering, hujan yang baru pertama turun kali ini cukup lebat sehingga mengurangi kabut asap dan panasnya cuaca dalam beberapa hari terakhir.
Dari pantauan di lapangan, hujan lebat turun sejak pukul 15.00 WIB dan berlangsung hingga petang hari. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Paryadi menyatakan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada malam hari di kota itu sudah masuk dalam ketegori berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Data ISPU yang saya terima dari Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak, kualitas udara pada malam hari mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB masuk dalam ketegori tidak sehat," katanya.
Kemudian pada pukul 24.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB pagi sudah masuk dalam kategori berbahaya bagi kesehatan manusia, dan mulai pukul 02.30 WIB hingga pukul 05.30 WIB kategori tidak sehat.
"Buruknya kualitas udara di Kota Pontianak dan sekitarnya sudah terjadi sejak sepekan terakhir akibat asap pembakaran lahan yang terjadi di luar kota ini," katanya.
Paryadi mengimbau, warga kota dan sekitarnya untuk tidak melakukan pembakaran lahan pertanian maupun sampah karena berakibat semakin memperburuk kualitas udara di Kota Pontianak, terutama mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi harinya.
Pemerintah Kota Pontianak sudah menyiapkan 5.000 masker gratis bagi warga yang sewaktu-waktu membutuhkan kalau dalam beberapa hari ke depan kualitas udara semakin memburuk. "Bagi masyarakat yang membutuhkannya silakan ambil di BLH dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak," ungkap Paryadi.
Dalam kesempatan itu, Paryadi mengimbau, kepada masyarakat Kota Pontianak agar mengurangi aktivitasnya di luar rumah pada malam hari. "Kalaupun terpaksa keluar rumah, sebaiknya menggunakan masker agar partikel-partikel asap tidak masuk ke saluran pernapasan melalui hidung," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.