Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorenzo: Ini Awal yang Sempurna

Kompas.com - 18/06/2012, 13:49 WIB

SILVERSTONE, Kompas.com - Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, mencatat tiga kemenangan beruntun di awal musim 2012 ini, usai menjuarai GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (17/6/2012). Ini adalah kemenangan keempat dari enam seri yang sudah dilakoni.

Bagi Lorenzo, tiga kemenangan beruntun itu bukanlah hal yang pertama, karena dia sudah pernah melakukannya. Pada tahun 2006, saat masih menjadi raja kelas 250 cc, pebalap Spanyol tersebut pernah menorehkan kemenangan serupa, dan diulangi lagi pada tahun 2010, ketika masih menjadi rookie MotoGP. Semua musim itu diakhiri dengan predikat juara dunia.

Nah, apakah untuk musim 2012 ini Lorenzo akan mengukir hal serupa? Melihat performanya sejak awal musim, peluang itu sangat terbuka lebar. Apalagi, dari enam seri perdana ini, hasil terburuknya adalah dua kali naik podium nomor dua. Yang pasti, ini adalah awal yang bagus.

"Merupakan sebuah awal yang sempurna, atau hampir sempurna," ujar Lorenzo, mengenai performanya sejauh ini. "Tetapi ini masih jauh dari selesai, dan tidak mungkin membuat prediksi sekarang."

Lorenzo mengakui, balapan di Silverstone tidak mudah. Pasalnya, dia harus start dari posisi keempat, dan harus melewati sejumlah pebalap tangguh yang ada di depan.

"Sedikit demi sedikit ban belakang mulai aus, saya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan lebih cepat dari mereka, sehingga mulai mengejar mereka. Ketika berhasil menyusul, saya tidak ingin celaka sehingga saya menunggu sampai mendapatkan kesempatan, dan harus bersabar," jelas Lorenzo.

"Ketika saya mengejar Casey, kami melakukan pertarungan yang seru, dan beruntung bagi kami karena saya memiliki kecepatan yang lebih bagus sehingga melewatinya. Empat lap terakhir, saya membuat sebuah kesalahan besar dan hampir jatuh! Saya sangat bahagia dengan hasil ini, dan bagi tim yang kembali memberikanku sebuah motor bagus."

Lorenzo menyadari, dia juga punya potensi untuk melakukan yang lebih baik lagi. "Jika saya memilih ban belakang yang keras, saya mungkin bisa lebih cepat. Kami menggunakan itu saat warm-up, dan saya sangat menyukainya. Tetapi saya tidak ingin mengambil risiko selama balapan karena ada kemungkinan hujan, dan kompon yang lebih keras bakal berakibat lebih buruk di kondisi itu. Tetapi saya tidak menyesal, toh saya memenangkan balapan ini.

"Saya tidak tahu jika ini adalah motor M1 terbaik yang pernah saya tunggangi, karena versi 2010 juga sangat bagus. Tetapi, tentu saja yang ini merupakan motor 1.000 cc terbaik sejauh ini. Titik terkuatnya adalah saat masuk tikungan dan pertengahan tikungan, tetapi kami masih perlu performa mesin yang lebih baik."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com