PARIS, Kompas.com - Petenis Spanyol, David Ferrer, menegaskan bahwa dirinya sudah dalam kondisi yang siap untuk menghadapi tantangan terberat di dunia tenis, ketika bertemu Rafael Nadal di semifinal Perancis Terbuka. Ferrer sadar, Nadal merupakan pemain yang sangat sulit dikalahkan di lapangan tanah liat, sehingga tak berlebihan jika status "raja lapangan tanah liat" disematkan kepadanya.
Memang, Ferrer punya sejarah buruk jika bertemu Nadal. Pemain dengan sebutan "The Bulldozer" ini, karena gayanya yang agresif dan tak kenal lelah, sudah bertemu 19 kali lawan kompatriotnya tersebut, dan kalah 15 kali.
Dari total jumlah tersebut, mereka baru bertemu satu kali di Roland Garros, yang terjadi pada 2005. Waktu itu, Nadal melakukan debutnya di Paris dan meraih kemenangan 7-5, 6-2, 6-0, sebelum merengkuh gelar pertamanya di grand slam lapangan tanah liat ini.
Meskipun demikian, Ferrer juga pernah mengalahkan Nadal di lapangan tanah liat. Pemain berusia 30 tahun, yang berarti lebih tua empat tahun dari Nadal, pernah mengalahkan unggulan kedua tersebut pada pertemuan pertama mereka di Stuttgart pada 2004, meskipun harus melalui pertarungan tiga set.
Nadal dan Ferrer memiliki cerita yang berbeda dalam usaha meraih tiket semifinal Perancis Terbuka ini. Faktanya, Nadal, yanhg berstatus juara bertahan, tak terlalu sulit untuk lolos setelah menang 7-6, 6-2, 6-3 atas rekan senegaranya yang juga hebat di lapangan tanah liat, Nicolas Almagro. Sedangkan Ferrer dipaksa bermain empat set sebelum menyingkirkan pemain nomor empat dunia asal Inggris, Andy Murray, dengan 6-4, 6-7, 6-3, 6-2.
Bagi Nadal, kemenangan ini membuat dia menorehkan rekor 50-1 di Roland Garros. Satu-satunya kekalahan itu diterima dari petenis Swedia, Robin Soderling, pada putaran keempat di tahun 2009.
Namun mantan pemain nomor satu dunia tersebut punya misi yang lebih besar lagi dalam kesempatan kali ini, karena dia sedang memburu gelar ketujuh Perancis Terbuka. Jadi, langkah pertama adalah harus mengalahkan Ferrer, sehingga bisa tampil di final dan semakin dekat dengan rekor sebagai pemain dengan trofi terbanyak di Roland Garros - saat ini Nadal sejajar dengan petenis legendaris Swedia, Bjorn Borg, yang enam kali juara.
Selain itu, gelar kali ini juga akan menjadi trofi ke-11 Nadal di ajang grand slam, yang membuatnya bisa sejajar dengan Borg dan Rod Laver - gelar terbanyak untuk grand slam masih dipegang oleh Roger Federer, yang meraihnya sebanyak 16 kali.
Dengan kondisi seperti ini, di mana Nadal sangat hebat di lapangan tanah liat dan sedang mengincar sejumlah rekor tersebut, Ferrer realistis menghadapi partai semifinal yang akan berlangsung Jumat (8/6/2012). Meskipun demikian, Ferrer, yang untuk pertama kalinya mencapai semifinal di Perancis Terbuka, bertekad membuat kejutan.
"Ya, Rafa selalu sulit ditandingi. Bahkan di lapangan tanah liat dia semakin hebat," ujar Ferrer.
"Tetapi seperti yang sudah saya katakan, saya akan mengatakan kembali - saya akan berusaha dan mempertontonkan sebuah pertandingan yang menarik, permainan tenis terbaikku. Saya memiliki ambisi yang besar, dan saya cukup yakin ini akan menjadi pertarungan yang sangat menguras stamina."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.