Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi Bulu Tangkis Terpuruk, Ketum PB PBSI Minta Maaf

Kompas.com - 04/06/2012, 22:12 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso menyampaikan permintaan maaf atas keterpurukan prestasi bulu tangkis Indonesia, terutama kegagalan tim pada Piala Thomas dan Uber beberapa waktu lalu.

"Sebagaimana yang kita ketahui ada hingar-bingar tentang keterpurukan prestasi bulu tangkis dan kegagalan Thomas-Uber. Untuk itu semua, sayalah yang paling bertanggung jawab, saya minta maaf," kata Djoko di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Djoko menyampaikan permintaan maafnya itu dalam acara pertemuan antara Pengurus PBSI dan Mantan Atlet/Atlet Bulu Tangkis Nasional Lintas Generasi yang pekan lalu mengajukan petisi.

Menanggapai petisi yang diserahkan pada hari Kamis (31/5) lalu itu, Djoko mengatakan, "Kita sudah pelajari, kita berterimakasih kepada mantan-mantan atlet."

Djoko menambahkan, petisi yang berisi pernyataan keprihatinan dan imbauan itu sebagai masukan berharga bagi PB PBSI untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan-perbaikan pada masa yang akan datang. Namun, dia menyayangkan cara yang ditempuh dalam menyampaikan petisi tersebut.

"Saya sarankan seyogianya, cara-caranya kalau menurut saya datang saja ke sini, kita diskusi. Tidak menggunakan cara-cara politik seperti yang terjadi dengan membuat deklarasi. Mari menggunakan cara-cara olahraga yang penuh sportivitas," katanya.

Pada hari Kamis pekan lalu, perwakilan dari gerakan mantan atlet antara lain Djoko Suprianto, Ivana Lie, dan Imelda Wiguna, menyerahkan petisi yang disambut oleh Wakil Ketua Umum II PB PBSI, I Gusti Made Oka, di Pelatnas Cipayung.

Petisi yang dideklarasikan pada hari Senin (28/5) lalu itu berisi tujuh poin kritik dan imbauan kepada PBSI atas keprihatinan mereka atas kegagalan tim Thomas-Uber di Wuhan, China.

Selain pengurus PBSI, acara tersebut juga dihadiri Icuk Sugiarto yang mewakili Pengrov DKI, Verawati Fajrin, Christian Hadinata, Lilik Sudarwati, dan Ricky Subagja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com