PEKANBARU, KOMPAS.com — Puluhan wartawan berbagai media cetak, elektronik, dan online yang bertugas di Provinsi Riau memprotes Gubernur Riau HM Rusli Zainal yang dianggap diskriminatif.
Ketua Solidaritas Wartawan Untuk Transparansi (Sowat) Riau Syahnan Rangkuti di Pekanbaru, Senin (28/5/2012), mengatakan, pertemuan antara Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Tono Suratman yang dilaksanakan tertutup untuk wartawan lokal menyalahi dan diskriminasi terhadap hak mereka.
"Jika pertemuan itu benar-benar tertutup tidak ada masalah, tapi ini kan tidak, masih ada wartawan yang diperbolehkan berada di dalam," katanya.
Syahnan mengatakan, hal ini adalah sebuah tindakan diskriminatif yang selayaknya ditentang, terlebih pertemuan yang dibahas di dalam Rumah Dinas Gubernur Riau mengenai persoalan yang sebenarnya umum.
Terkait hal tersebut, Syahnan dan sejumlah wartawan lainnya bersepakat untuk menggelar aksi protes.
Aksi protes yang dilakukan yakni dengan cara meletakkan sejumlah perangkat penunjang kinerja kewartawanan, tepat di depan pintu depan Rumah Dinas Gubernur Riau yang berlokasi di Jalan Diponegoro.
Terkait aksi protes tersebut, Gubernur Riau Rusli Zainal yang menyusul keluar dari kediamannya bersama sejumlah pejabat KONI Pusat dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sontak menunjukkan paras yang kian memucat.
Rusli di hadapan wartawan kemudian menyangkal dengan tegas jika pihaknya sengaja mengucilkan sejumlah pewarta yang bertugas di Riau. "Tidak ada maksud mengapa wartawan tidak boleh masuk menyaksikan langsung pertemuan kami. Ini semata-mata disebabkan ruangan yang digunakan memang memiliki kapasitas yang terbatas," katanya.
Gubernur Riau juga menyayangkan adanya aksi protes di kediamannya. Menurut dia, tindakan tersebut tidak sepantasnya terjadi. "Saya juga memberikan keterangan resmi terkait pertemuan ini. Intinya tidak ada yang ditutup-tutupi," katanya.
Gubernur Riau menjelaskan, pertemuan antara pihaknya dan Ketua Koni Pusat dan Deputi Kementerian Koordinator Kesra adalah membahas sejumlah masalah PON, termasuk kesiapannya. "Jadi memang tidak ada yang sengaja ditutup-tutupi. Semuanya transparan dan saya berharap teman-teman wartawan dapat mengerti dan jangan berprasangka buruk," kata Rusli Zainal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.