Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Sang Maestro Marah

Kompas.com - 28/05/2012, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terpuruknya prestasi bulu tangkis Indonesia ternyata membuat pemain legendaris Rudy Hartono yang biasanya tenang menjadi marah.
     
"Kalau mengaku gagal dan mempertanggungjawabkan kegagalan itu, maka mundur sajalah, ini namanya sikap dan jiwa sportif," ujar juara All England delapan kali, Rudy Hartono, di Jakarta, Senin (28/5/2012).
     
"Dulu sewaktu saya duduk dalam kepengurusan dan tim Piala Thomas gagal, saya langsung mengundurkan diri, padahal itu hanya gagal juara. Yang sekarang ini terhenti di perempat final oleh Jepang adalah sesuatu yang sangat memalukan, ke mana pun kita pergi kita menjadi malu," lanjut Rudy Hartono.

Rudy Hartono pernah menjadi tim manajer tim Piala Thomas Indonesia saat perebutan di Kuala lumpur pada 1992. Saat itu Indonesia gagal di final setelah dikalahkan tuan rumah Malaysia.
     
Rudy mengungkapkan keprihatinannya kepada wartawan ketika bersama sejumlah mantan atlet bulu tangkis membacakan Deklarasi Keprihatinan untuk disampaikan kepada PB PBSI yang memuat tujuh butir keprihatinan secara tertulis.
     
Deklarasi disampaikan terkait dengan hasil Piala Thomas dan Uber yang hanya mampu mencapai perempat final di Wuhan baru-baru ini sebagai prestasi terburuk sejarah bulu tangkis Indonesia.
     
Turut hadir dalam acara itu di antaranya Liem Swie King, Joko Supriyanto, Christian Hadinata, Sigit Budiarto, Bambang Supriyanto, Haryanto Arbi, Richard Mainaky, Ivana Lie, Imelda Wiguna, Retno Kustiah, Elizabeth Latief, Sarwendah Kusumawardhani, Luluk Hadiyanto, dan beberapa mantan atlet nasional lainnya.
     
Dikatakannya, berbagai evaluasi telah dilakukan, demikian pula kritik dan saran sudah sering disampaikan oleh para mantan atlet menyusul sejumlah kegagalan di ajang internasional. Namun, PB PBSI tak pernah menindaklanjutinya dengan tindakan yang nyata.
     
"Bulu tangkis adalah milik kita bersama, bukan milik orang per orang. Untuk mengurusnya harus menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat," ujarnya.
     
"Kami siap dipanggil untuk duduk bersama membahas hal ini. Orang-orang yang harus bertanggung jawab atas prestasi bulu tangkis kita seharusnya memanggil kami semua," lanjutnya.
     
Rudy memaparkan, di antara kesalahan yang telah dilakukan PB PBSI adalah dalam menempatkan personel-personel kepengurusan yang berkaitan langsung dengan prestasi, seperti pelatih dan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres).
     
Menurutnya, penggunaan pelatih asing seharusnya dibahas dulu dalam rapat pleno dan tidak sembarangan merekrut dari negara yang tidak jelas asal-usul prestasinya. "Contohnya, penggunaan pelatih asing itu harus ditunjukkan dulu argumentasinya dan harus dibahas dalam rapat pleno. Ngapain menggunakan pelatih asing dari Malaysia?" demikian Rudy Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com