JAKARTA, Kompas.com - Mantan pebulutangkis nasional Lius Pongoh mengatakan, kekalahan Indonesia pada ajang Piala Thomas dan Piala Uber bukan akhir dari segalanya. Justru, kegagalan ini menjadi cambuk untuk maju di masa mendatang.
"Belum kiamat dong, masa karena kalah di Thomas saja jadi frustrasi," kata pemain yang dulu dijuluki "Si Bola Karet" itu ketika ditemui di Markas Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Jakarta di Jakarta, Kamis (24/5/2012).
Ia mengatakan, masyarakat harus menerima kekalahan tim bulu tangkis nasional kali ini karena para pemain tampil tidak dalam performa terbaik.
Pebulutangkis yang tampil gemilang saat mengalahkan Liem Swie King di Indonesia Terbuka 1984 itu berharap, semua pihak selanjutnya bisa bekerja sama memajukan bulu tangkis Indonesia.
"Jangan hanya mengandalkan PBSI, semua harus terlibat memajukan bulu tangkis," kata anggota Tim Thomas Indonesia pada 1979, 1982, dan 1986 tersebut.
Peran pemerintah untuk secara berlanjut mendukung upaya memajukan bulu tangkis nasional, kata dia, juga sangat diperlukan tidak hanya saat tim menjadi juara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.