Nadal meraih gelar ketiganya pada tahun 2012 tersebut setelah menundukkan Djokovic, 7-5, 6-3, dalam waktu 2 jam, 20 menit. Dua gelar sebelumnya telah diraih Nadal dari turnamen di Monte Carlo dan Barcelona.
Dengan kemenangan itu, Nadal dipastikan akan naik lagi ke peringkat kedua dunia menggeser Roger Federer yang kembali ke peringkat ketiga dunia.
Nadal juga menambah koleksi kemenangannya di Roma menjadi enam kali, sekaligus membalas kekalahan di final tahun lalu dari Djokovic.
Kemarin, permainan Nadal sebenarnya di bawah Djokovic yang praktis lebih menyerang dan mendominasi dengan servis-servis pertamanya yang keras dan pukulan-pukulan topspin yang tajam ke bagian belakang lapangan Nadal. Namun, petenis Spanyol itu berhasil mengendalikan emosinya dengan lebih baik sehingga terus mengontrol pertahanannya dengan baik, dan menyerang dari belakang.
Penampilan Djokovic yang lebih emosional pada musim ini, khususnya sejak berhasil memantapkan diri menjadi petenis nomor satu dunia, kembali ditunjukkan petenis Serbia itu saat lawannya berhasil membuat break pada gim ke-11 set pertama sehingga Nadal pun unggul 6-5.
Djokovic kembali menjadi contoh tidak baik begitu kehilangan set pertama 5-7. Dia membanting lagi raketnya hingga patah. Aksi ini mengulangi aksi serupa yang dia lakukan saat melawan petenis Argentina, Juan Monaco, pada putaran ketiga turnamen di Roma itu.
Pada pertarungan melawan Nadal, kemarin, penampilan Djokovic yang kurang bisa mengontrol emosinya itu berpengaruh besar kepada pukulan-pukulannya. Meski tampil lebih menyerang dan menekan, petenis nomor satu dunia itu tercatat melakukan lebih dari 40 kali unforced-error, sementara Nadal kurang dari 30 kali.
Djokovic melakukan kesalahan-kesalahan justru pada poin-poin penting, seperti champion-poin atau poin terakhir di set kedua, yang diperoleh Nadal dengan cuma-cuma akibat Djokovic melakukan kesalahan servis ganda. Petenis Serbia itu secara keseluruhan melakukan empat kali kesalahan servis ganda, sedangkan Nadal satu kali.
Akan tetapi, Nadal juga banyak kehilangan servis pertamanya. Petenis Spanyol ini bisa melepaskan servis pertama dengan baik sebanyak 57 persen, sedangkan Djokovic mendulang angka dari servis-servis pertamanya dengan persentase 64 persen.
Jika gagal mengontrol emosinya dan mengelola tekanan dari sekelilingnya dengan baik, Djokovic akan semakin berat untuk menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka, yang akan mulai pekan depan.
Sementara itu, di kelompok putri, petenis Rusia, Maria Sharapova, akhirnya bisa memenangi pertarungan mental melawan petenis China, Li Na. Setelah kalah 4-6 di set pertama, Sharapova bangkit dari ketertinggalan 0-4 di set kedua dan berbalik menang dengan 6-4.
Di set ketiga, Sharapova sempat unggul 4-1, tetapi giliran Li Na yang bangkit kembali untuk mengejar 4-4, bahkan berbalik unggul 5-4. Angin kembali berbalik arah. Sharapova menemukan permainannya untuk menyamakan skor 6-6.
Tie-break terpaksa ditunda dua jam lebih karena hujan. Saat diteruskan, Sharapova yang kini berperingkat kedua dunia akhirnya unggul 7-5 pada tie-break.