BNI 46 Berpeluang ke Final

 Bandung, Kompas - Tim putra Jakarta BNI 46 berpeluang melenggang ke grand final turnamen BSI Bola Voli Proliga 2012 setelah mengatasi tim teratas, Jakarta Pertamina, 3-1 (20-25, 26-24, 25-19, 25-18), pada babak empat besar putaran kedua, Sabtu (12/5), di GOR C-Tra Arena, Bandung.

Partai hidup-mati BNI 46 ditentukan Minggu ini melawan Palembang Bank Sumsel Babel. Jika menang dengan nilai penuh tiga poin, BNI 46 ke final.

Meski di putaran kedua ini belum pernah menang, Pertamina tetap memuncaki klasemen dengan sembilan poin, sedangkan BNI 46 kini meraih tujuh poin. Semarang Bank Jateng dan Bank Sumsel pun berpeluang sama untuk melaju ke final. Penentuannya Minggu ini.

”Kami memang bertekad untuk menang dengan nilai penuh lawan Pertamina. Kekalahan dari Bank Jateng kami evaluasi terus dan kami tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Kami menanamkan pada pemain, belajarlah untuk menang,” tutur asisten pelatih BNI 46, Iman Agus Faisal, yang biasa disapa Fafa. 

Terbukti BNI 46 mampu mengimbangi Pertamina. Kekalahan pada set pertama membuat BNI 46 bermain habis-habisan di set kedua meski tak mudah. Pada set ketiga, tim mulai padu. Pemain asing BNI 46 asal Brasil, Rodrigo, mulai bisa mengendalikan emosinya, tidak seperti dua set awal yang marah terus kepada tosser Made Adi Suartama. 

Set keempat menjadi momen penentuan untuk BNI 46. Angka sangat ketat sebelum pemain-pemain Pertamina membuat kesalahan beruntun. Performa spiker asal Amerika Serikat, Ryan Jay Owens, menurun, sedangkan tosser Didi Irwadi beberapa kali tampak kehilangan konsentrasi. Mereka terlihat frustrasi dengan blok-blok tinggi pemain BNI 46, terutama ketika Rodrigo, Curt Toppel (asal AS), dan I Nyoman Rudi Tirtana berjajar di depan net untuk mengeblok serangan. 

Asisten pelatih Pertamina, Walfridus Wahyu, mengatakan, timnya banyak salah sendiri karena beberapa pemain menjadi makin emosional. ”Didi kalau sudah tertekan juga jadi emosi dan membuat kawan-kawan di lapangan berspekulasi (atas umpan bola-bolanya),” ungkap Wahyu. 

Menurut Fafa, kekuatan kedua tim berimbang. ”Bedanya, kali ini kami lebih bisa mengantisipasi situasi di lapangan. Kami juga lebih beruntung,” ujarnya. 

Hari ini, Pertamina menghadapi Bank Jateng. ”Kami butuh semangat lagi karena grafik terus menurun di putaran kedua ini. Kami harus menang dengan nilai tiga meski kalau dapat dua juga aman ke final,” kata Wahyu. 

TNI AU tercoret 

Pada laga putri, tim Bontang LNG Badak harus berjuang keras untuk menumbangkan Jakarta TNI AU, 3-2 (23-25, 25-15, 25-21, 24-26, 15-12). Hasil ini membuat harapan TNI AU ke final pupus. Kendati Minggu ini menang dengan tiga poin melawan Jakarta Popsivo Polwan, TNI AU mengumpulkan enam poin. 

Meski kalah dari Badak, TNI AU tampil lebih bersemangat. ”Ya, para pemain tampil tanpa tekanan, sejak pagi ceria. Melawan Popsivo, kami akan bermain dengan emosi lebih lepas lagi, tanpa beban,” kata pelatih TNI AU, Dalvi Amri. 

Menurut asisten pelatih Badak, Eko Waluyo, pertandingan melawan PLN pada Minggu ini harus dilakoni dengan bebas. ”Maksudnya, kami tidak memberikan beban sama sekali,” tuturnya. 

Pada pertandingan lain, Jakarta Electric PLN takluk oleh Jakarta Popsivo Polwan, 1-3 (25-18, 20-25, 21-25, 24-26). (IVV)