Ho Chi Minh City, Kompas - Pecatur putri terbaik Indonesia, Irene Kharisma Sukandar, benar-benar tampil luar biasa pada babak keenam Asian Continental Chess Championships di Ho Chi Minh City, Vietnam, Kamis (10/5). Irene kembali menang dan terus memimpin klasemen sementara kategori women standard chess dengan perolehan 5,5 poin.
Pada babak keenam ini, ia mengalahkan pecatur Mongolia, Munguntuul Batkhuyag. Pencapaian Irene hingga babak keenam kejuaraan ini luar biasa mengingat dia merupakan underdog daripada pecatur putri lain. Irene yang memiliki rating 2.288 datang ke Vietnam hanya menempati unggulan ke-19 dari 41 pecatur di kategori women standard chess. Sementara Munguntuul dengan rating 2.451 menempati unggulan kedua di kejuaraan ini. Irene juga baru bergelar Women Grand Master, sementara Munguntuul telah mencapai gelar International Master.
Irene yang memegang buah hitam melakukan pembukaan sisilia scheveningen. Munguntuul yang memiliki rekor pertandingan lebih baik melawan Irene terlihat sangat percaya diri dan ambisius. Dari empat pertandingan sebelumnya, Munguntuul menang tiga kali, sementara Irene baru menang sekali.
Merasa percaya diri, pada langkah ke-11 Munguntuul mendorong pion f4 ke f5. Munguntuul kelihatan hendak menyerang meski pasukan lain belum disiapkan. Irene merespons serangan Munguntuul dengan jeli. Pada langkah ke-14 dia menggerakkan gajah ke b4 yang membuat posisinya langsung unggul. Pada langkah ke-19, keunggulan Irene makin terlihat karena bidak Munguntuul tertumpuk di lajur c1. Irene mampu mempertahankan keunggulan hingga permainan berakhir.
Irene mampu mewujudkan tiga bidak di sayap raja menjadi bidak bebas. Pada posisi ini, buah hitam punya harapan menang atau minimal remis, sementara Munguntuul tinggal punya harapan menahan remis. Namun, Munguntuul terus memberikan perlawanan hingga akhirnya menyerah di langkah ke-71.
Irene mengaku bermain lepas karena posisinya sebagai underdog. Dengan tersisa tiga babak lagi, peluang Irene menjuarai kejuaraan sangat besar. Hanya juara di kategori women standard chess yang berhak lolos Kejuaraan Dunia Catur Wanita pada 2015. Jika berhasil, Irene akan menciptakan sejarah sebagai pecatur pertama Indonesia yang bermain di Kejuaraan Dunia. ”Tiga babak berikutnya menjadi sangat penting. Saya berharap bisa terus bermain lepas seperti enam babak sebelumnya. Doakan saja supaya berhasil,” kata Irene kepada wartawan Kompas, Khaerudin, di Ho Chi Minh City, Kamis.
Pada babak ketujuh Jumat ini, Irene akan menghadapi pecatur China, Women Grand Master Ding Yixin (2.353). Ding, yang menempati unggulan ke-12, sejauh ini sudah meraih 4,5 poin.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia Kristianus Liem mengatakan, pencapaian Irene luar biasa. ”Irene sedang berada di puncak penampilannya. Melihat pecatur yang dia kalahkan, Irene bisa menciptakan sejarah,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.