Manama, Kompas -
Di Sirkuit Internasional Sakhir di Manama, Bahrain, Sabtu (28/4), Rio yang membalap dengan mobil balap tim Marussia-Carlin memulai lomba di posisi ketiga. Rio start di posisi itu karena berhasil finis di posisi keenam di balapan pertama pada hari Jumat.
Peraturan balapan membalikkan urutan posisi di delapan besar, yaitu finis pertama membalap di urutan kedelapan dan demikian pula seterusnya. Jadi, Rio yang finis keenam tampil membalap di posisi ketiga di balapan kedua.
Sebagai pebalap muda pada tahun pertamanya di kelas GP2, Rio memperlihatkan kemampuan. Dia bersaing ketat dengan pebalap berpengalaman. Pebalap T Dillman dari tim Rapax start di posisi depan karena finis kedelapan. Sementara M Ericsson, dari tim iSport International di posisi kedua.
Sejak lap awal, Rio gigih mempertahankan posisi. Tercecer ke posisi keempat, Rio naik lagi ke posisi ketiga. Bahkan, Rio harus menghadapi gempuran pebalap senior, terutama Esteban Gutierrez dari Lotus GP yang menempel ketat di lap keenam. Gutierrez yang melejit ke posisi empat di lap ketujuh, mengambil alih posisi Rio. Rio mundur ke posisi keempat, Gutierrez ada di posisi ketiga.
Berada di posisi keempat, Rio bertahan dan berupaya kembali menaikkan posisinya. Namun, Davide Valsecchi, pebalap berpengalaman dari tim DAMS, menyodok. Dia mengambil posisi Rio sehingga Rio mundur di posisi kelima di lap ke-13.
Sementara Valsecchi perlahan naik ke posisi ketiga, memaksa Gutierrez mundur ke posisi keempat. Kedudukan itu berlangsung hingga lap penutup, lap ke-23. Rio finis keenam setelah F Nasr dari DAMS mengambil alih posisi Rio.
”Bagus di awal balapan. Setelah Gutierrez masuk, saya mencoba terus mempertahankan posisi,” ujar Rio. Namun, Rio tidak bisa memaksa bertahan di posisinya karena kondisi mobilnya menurun. Selain itu, kondisi lintasan licin.
”Saya bertahan dan menjaga kondisi ban agar selesai hingga akhir balapan,” ujar pebalap dari Pertamina GP2 Team itu.
Rio mengakui, balapan kedua yang dimenangi T Dillman dalam waktu 41 menit dan 16,276 detik itu sangat ketat. Dia bersaing dengan pebalap berpengalaman, seperti Valsecchi dan Gutierrez, yang lebih dulu membalap di kelas GP2.
”Bersaing dengan pebalap senior menjadi pelajaran bagi saya. Finis keenam adalah peningkatan prestasi,” ujar Rio kepada wartawan Kompas,
Piers Hunnisett, manajer balap Rio, mengatakan, secara keseluruhan Rio meningkat mulai dari sesi latihan, kualifikasi, balapan pertama, dan balapan kedua.
”Di enam besar, ada pebalap yang bertalenta dan juga ada yang berpengalaman. Kadang talenta dengan mudah kalah dari pengalaman, seperti aksi Valsecchi yang terus naik,” ujar Piers.
Menurut Piers, evaluasi seri III menjadi modal strategi di Seri IV di Barcelona, Spanyol, Mei. Rio menambah empat poin. Kini dia di urutan ke-10 klasemen dengan 16 poin.