Cordoba, Jumat
Etape khusus pertama sepanjang 6,4 kilometer digelar dalam kondisi hujan deras. Lintasan yang harus ditempuh berliku-liku dan sangat licin.
”Benar-benar berat dan licin. Mobil sempat mati mesin di lintasan meskipun tidak kehilangan waktu banyak,” kata Subhan.
Pada kategori Production World Rally Championship (PWRC), pereli Argentina, Marcos Ligato, yang sangat mengenal medan reli, finis pertama atau yang ke-14 jika dihitung secara keseluruhan dengan para pereli WRC. Ligato, yang enam tahun absen dari PWRC, mencatat waktu 5 menit, 18,7 detik.
Urutan kedua dan ketiga adalah Nicholas Fuchs (Peru) dan Benito Guerra (Meksiko). Fuchs dan Guerra menempati posisi ke-15 dan ke-16 pada klasemen secara keseluruhan dan terpaut 3,6 detik dan 5 detik dari Ligato.
Catatan waktu Subhan terpaut 9,3 detik di belakang Ligato. Dengan hasil ini, Subhan dapat mengejar Ligato pada etape-etape berikutnya. Namun, Subhan mengaku lomba masih panjang dan perjuangannya masih berat. Subhan dan navigator Hade Mboi masih harus menjalani sekitar 1.300 km lagi.
”Etape berikutnya lebih berat. Kami menjalaninya tanpa target muluk-muluk selain mencapai finis. Mudah-mudahan berhasil,” kata Subhan.
Di etape khusus kedua, Jumat pagi waktu Argentina atau Jumat malam WIB, Subhan kembali menyelesaikan etape khusus kedua. Subhan/Hade menempuh etape kedua di La Pampa sejauh 37,51 km dalam waktu 27 menit, 28,9 detik. Waktu Subhan terpaut 1 menit, 20,4 detik dari pereli Polandia, Michal Kosciuszko, yang finis terdepan di kategori PWRC.
Dengan catatan waktu itu, Subhan menempati posisi keenam di kategori PWRC. Sampai etape khusus kedua, Fuchs memimpin klasemen sementara PWRC dengan total waktu 31 menit, 30,8 detik, sedangkan Subhan terpaut 1 menit, 26,1 detik dari Fuchs.
Urutan kedua adalah Kosciuszko. Ligato dan Guerra menyusul di urutan ketiga dan keempat. Valeriy Gorban dari Ukraina yang berada di urutan kesembilan pada etape pertama menyodok ke urutan kelima.