Menjadi pemegang rekor dunia cabang atletik sungguh tidak mudah. Apalagi memegang tiga rekor dunia plus rekor olimpiade sekaligus. Seperti sprinter kenamaan asal Jamaika, Usain Bolt. Bolt adalah pemilik rekor dunia nomor lari 100 meter, 200 meter, dan nomor estafet 4 x 100 meter putra.
Pada 21 Agustus nanti, Bolt berusia 26 tahun. Sebelum hari ulang tahunnya, dia berjuang mempertahankan dominasinya di Olimpiade London. Untuk itu, dia bertambah disiplin dan ketat dengan periodisasi latihan dari pelatihnya, Glen Mills.
Tujuan dari periodisasi latihan Bolt adalah Olimpiade London. Mills menyusun program agar Bolt mencapai prestasi terbaiknya di pesta olahraga paling akbar sedunia itu. Program Mills untuk Bolt disusun selepas Kejuaraan Dunia 2011 di Daegu, Korea Selatan.
Dalam periodisasi yang bersifat sangat rahasia itu, tercantum pula saat yang tepat bagi Bolt untuk beruji coba. Tujuannya, demi mengetahui peningkatan setiap periode latihan.
Sejauh ini, Mills belum mengumbar isi rencana periodisasi yang dibuatnya. Sekilas informasi dari Bolt, dia berambisi ingin menajamkan rekor dunia plus rekor olimpiade untuk nomor lari 100 meter. Dia ingin menjadi manusia tercepat di dunia.
Sejak Mills menangani, Bolt dua kali memecahkan rekor dunia lari 100 meter putra. Pertama, pada Olimpiade Beijing 2008 dengan pencapaian 9,69 detik. Kedua, pada Kejuaraan Dunia Atletik Berlin 2009 dengan waktu 9,58 detik.
Perhelatan Olimpiade London masih 91 hari lagi. Bolt baru akan uji coba perdana pada 5 Mei di kejuaraan lokal di negerinya, JN Jamaica Invitational. Kejuaraan itu bertempat di Stadion Nasional di Kingston, Jamaika, dan termasuk dalam agenda World Challenge IAAF 2012. Namun, kejuaraan itu hanya untuk nomor lari 100 meter putra.
Kehadiran Bolt pada nomor 100 meter putra menjadi yang kedua. Dua minggu sebelumnya, juga di Jamaika, Bolt tampil pertama kali musim ini yakni pada nomor estafet 4 x 100 meter putra. Pada ajang itu, tim Bolt mengalahkan rivalnya, tim yang beranggotakan mantan pemegang rekor dunia, Asafa Powell (Jamaika).
Jika Bolt disiplin melaksanakan periodisasi latihan, bukan tidak mungkin dia bakal membuat kejutan lagi di Olimpiade London. Konsekuensinya, Bolt bakal sangat jarang tampil di banyak agenda kejuaraan IAAF. Jadi, pendukungnya harus rela menunggu hingga olimpiade nanti.