Saat keduanya berduel, ke-15 kursi di babak play off Wilayah Timur dan Barat telah terisi. Para perengkuh adalah tim delapan besar klasemen Timur dan tujuh besar Barat. Mereka, terlebih lagi ketujuh penyintas Barat, ingin melihat siapa yang bisa menggenapi formasi lengkap delapan tim dalam babak play off di wilayah tersebut.
Semua terjawab setelah dalam pertarungan di Stadion Energy Solutions Arena itu, Jazz si tuan rumah menaklukkan Suns 100-88. Inilah kemenangan yang manis setelah dalam dua duel sebelumnya, Jazz selalu tertunduk takluk di tangan sang rival.
Dengan hasil itu pula, posisi Jazz di urutan kedelapan klasemen Barat tak lagi bisa diusik oleh Suns yang menempel di belakangnya. Apa yang bisa dilakukan? Jatah pertandingan di babak penyisihan tinggal satu tersisa.
Adapun skor Jazz sudah 35-30 dan Suns hanya 33-32. Jazz memang lolos ke play off sebagai juru kunci Wilayah Barat yang bakal menghadapi tim paling cemerlang, San Antonio Spurs, di putaran pertama.
Namun, bagi Jazz, kembali ke play off adalah lembaran baru setelah terakhir kali mereka lolos (dan langsung kandas) di babak sistem gugur itu pada 2009. Jazz memang klub yang relatif muda di NBA.
Jazz baru berdiri pada 1974, sementara kompetisi bola basket profesional ”Negeri Paman Sam” itu sudah dimulai sejak 1946. Tim yang kini dipimpin Pelatih Tyrone Corbin itu juga belum pernah jadi juara NBA meski dua kali beruntun mencapai final akbar, 14-15 tahun lampau.
Apalagi kini dengan barisan pemain yang kurang gemerlap, Jazz dianggap sebagian kalangan masih terlalu hijau dan kurang pengalaman untuk bisa mencapai putaran lanjutan. ”Ini bagus untuk membuat orang-orang itu menelan kata-kata mereka sendiri. Kami telah membuktikannya. Kini waktunya untuk melangkah maju dan mengguncang dunia,” ujar center Jazz, Al Jefferson (27).
Gebrakan Jazz musim ini memang mengguncang. Hampir sepanjang putaran penyisihan yang dimulai sejak akhir 2011, klub tersebut hanya berkutat di sejumlah posisi papan bawah Wilayah Barat.
Jazz baru bisa mencapai urutan kedelapan, ranting terakhir di zona play off pada 19 April silam. Pada perubahan susunan klasemen hari itu, Jefferson dan kawan-kawannya langsung menohok dua klub sekaligus, Suns dan Houston Rockets.
Perjuangan yang mengguncang umumnya juga menyajikan kisah kepahlawanan. Epik tersebut pun ditokohi Jefferson si jangkung 208 sentimeter di laga menentukan, Selasa malam itu. Selayaknya center yang adalah pemain terjangkung, Jefferson pun menjalani perannya itu dengan penuh dedikasi.
Dialah petarung utama dari timnya, mengeblok tembakan lawan, berebut bola muntah tatkala menyerang atau ketika bertahan. Begitu sepenuh hatinya sehingga di perempat ketiga Jefferson harus keluar dengan luka tetak di dekat mata kirinya.
Begitu dokter memberi dua jahitan penutup luka, Jefferson kembali ke arena di perempat terakhir. Lalu, dia mencetak delapan poin berturut-turut saat nyaris 20.000 penonton menanti menit-menit terakhir bakal berakhir. ”Anda harus melihat saya bergegas masuk ke ruang dalam mencari dokter,” kata Jefferson.
Dengan laga kepastian pamungkas yang telah tuntas itu, dua hari tersisa putaran penyisihan tinggal berisi belasan pertandingan guna pergeseran posisi sejumlah tim. Penyisihan akan berakhir Kamis (26/4) dan play off dimulai 28 April.