Monte Carlo, Jumat -
Dalam permainan itu, 16 kali Berdych mencetak break point yang berarti tinggal mencari satu poin guna mencuri gim lawan. Dari jumlah itu, Murray akhirnya bisa 11 kali menyelamatkan diri, termasuk tujuh kali di set pembuka yang empat di antaranya dalam posisi set point bagi lawan.
Sebaliknya, sepanjang permainan, petenis asal Skotlandia itu cuma bisa sekali mengancam gim Berdych. Itu pun dia gagal mengubah kedudukan break point tersebut menjadi satu gim tambahan bagi skornya.
Dibandingkan Murray, Berdych (26), yang dua tahun lebih tua, di atas kertas kurang diperhitungkan untuk mencapai semifinal. Berdych, pemain yang pernah mencapai final Wimbledon 2010, merupakan petenis nomor ketujuh dunia. Namun, dengan hanya selalu meraih satu gelar setiap tahun sejak 2004, prestasinya tidaklah terlalu berkilau.
Namun, kali ini dia kembali menunjukkan diri sebagai lawan yang sulit ditaklukkan Murray. Kedua petenis itu sudah enam kali bertemu. Hasil di Monte Carlo juga membuat Berdych selalu unggul dalam dua duel di tanah liat.
Seusai kekalahannya, Murray mengaku dirinya masih membutuhkan waktu untuk bisa tampil memuaskan di arena tanah liat. ”Banyak hal yang masih harus saya lakukan agar bisa bermain lebih baik. Itu tak bisa terjadi begitu saja. Pada titik tertentu, saya melakukannya dengan baik hari ini. Pertandingan tadi adalah pelajaran yang bagus karena saya bertemu dengan pemain yang bertanding dengan sangat menawan,” katanya.
Tahun ini Berdych menjadi petenis keempat yang berhasil mengalahkan Murray. Selain Novak Djokovic dan Roger Federer, Murray pernah menderita kekalahan menyesakkan dari pemain tak kondang asal Spanyol, Guillermo Garcia-Lopez.
Lopez hanyalah pemain 100 besar sejagat saat bertemu Murray di putaran kedua Indian Wells Maret silam. Tak disangka, dalam laga pertamanya itu Murray takluk dua set langsung.
Dari Amerika Serikat, Serena Williams kembali akan memperkuat tim Piala Fed AS dalam babak play off Grup Dunia, Sabtu-Minggu ini. Di babak itu, AS akan bertandang ke Ukraina.
Serena, si juara grand slam 13 kali, sesungguhnya sudah 13 tahun tak pernah memperkuat tim Piala Fed negerinya. Absen panjang dia akhiri Februari lalu saat AS mengalahkan Belarus.
Semua itu dilakukan guna meraih tiket Olimpiade London. ITF mengatur, salah satu syarat bagi petenis putri untuk tampil di London adalah minimal dua kali beraksi di Piala Fed dalam kurun empat tahun terakhir.