Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stoner: Stop Intervensi Aturan MotoGP!

Kompas.com - 19/04/2012, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP yang menjadi andalan tim Repsol Honda, Casey Stoner, mendesak jajaran bos MotoGP agar berhenti campur tangan mengenai aturan dan peraturan. Dengan demikian, stabilitas kelas premier ini untuk masa mendatang, bisa terjaga.

Pebalap asal Australia ini mengakui, stabilitas MotoGP mengalami penurunan dengan sejumlah aturan teknis dalam beberapa tahun terakhir. Inilah yang membuat biaya menjadi mahal untuk bersaing di MotoGP, serta peserta di grid pun berkurang.

Hal ini terlihat pada seri pembuka MotoGP 2012 awal bulan ini di Qatar. Hanya ada tiga tim pabrik yang ikut bersaing, yaitu Ducati, Honda, dan Yamaha. Sedangkan Kawasaki dan Suzuki sudah menarik diri akibat dampak krisis ekonomi global.

Dalam satu dekade terakhir, aturan MotoGP telah mengalami berbagai perubahan besar. Menurut Stoner, itu yang telah merugikan olahraga tersebut dan memaksa pabrik-pabrik dan tim untuk menghabiskan lebih banyak uang.

Pertama adalah beralih dari mesin dua-tak 500 cc ke mesin empat-tak 990 cc pada tahun 2002. Kapasitas mesin itu kemudian dikurangi dari 990 cc menjadi 800 cc pada tahun 2007, dan aturan teknis direvisi lagi untuk tahun ini dengan kapasitas meningkat lagi menjadi 1.000 cc.

Akibatnya, pabrik harus menghabiskan uang lagi untuk mengembangkan sistem elektronik yang canggih guna mengatasi masalah-masalah seperti konsumsi bahan bakar, dengan kapasitas tangki bahan bakar sekarang 21 liter. Batas jumlah mesin hanya enam per musim juga memaksa pabrik-pabrik untuk mengembangkan mesin yang bisa bertahan lebih lama.

Bos MotoGP baru-baru ini membahas perubahan radikal aturan baru untuk musim mendatang. Perubahan itu bertujuan untuk membantu mengurangi biaya.

Pembicaraan itu menyangkut sejumlah aturan termasuk satu motor untuk tiap pebalap, serta revisi pembatasan jumlah anggaran dan membantu menjembatani kesenjangan antara pabrik prototipe dan generasi baru MotoGP, yaitu mesin CRT.

Namun Stoner, yang finish ketiga dalam balapan pembuka musim ini di Qatar, menyalahkan Dorna lebih dari Asosiasi Pabrik Motor Sport (MSMSA), yang telah sangat dipengaruhi pelaksanaan aturan teknis dalam satu dekade terakhir.

Pebalap berusia 26 tahun ini mengatakan kepada MCN: "Ini hanya perlu stabil. Faktanya adalah mereka belum berhenti membuat perubahan pada kejuaraan. Masalahnya, ini bukan keputusan yang mereka buat sekarang, itu keputusan yang mereka buat di masa lalu. Dengan mengubah dari 500 ke 1.000, berubah dari 1.000 kembali ke 800, kemudian melangkah dengan aturan ban tunggal anda kehilangan semua kompetisi."

Stoner juga mengungkapkan contoh lain akibat campur tangan masalah aturan. Adanya perubahan batas berat yang dikeluarkan menjelang akhir 2012, membuat Honda harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menghasilkan motor yang memenuhi persyaratan.

Batas berat motor baru untuk kelas 1.000 cc awalnya ditetapkan sebesar 153 kg. Tetapi tiba-tiba saja berat itu ditambah empat kilogram pada bulan Desember, setelah Honda dan Yamaha menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan motor mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com