Shanghai, Senin
Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran masih mengguncang Manama. Namun, otoritas negeri itu menjamin keamanan semua pebalap dan awak tim yang akan mengikuti F1 akhir pekan ini.
”Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan perlombaan F1 dengan baik dan menjamin keselamatan semua orang yang terlibat. Keputusan ini berdasarkan perhitungan yang baik, bukan pertaruhan yang asal-asalan,” kata Zayed Al Zayani, pemilik Sirkuit Internasional Bahrain, Senin (16/4), di Shanghai.
Dalam perkembangan terakhir, para demonstran melempari polisi dengan bom bensin di Manama. Tiga remaja terluka saat penguburan pemuda yang ditembak ketika unjuk rasa.
Menurut Al Zayani, tidak akan ada perubahan yang drastis di negerinya karena kondisi di Bahrain berbeda dengan Afganistan dan Suriah. Tahun lalu F1 seri Bahrain dibatalkan oleh FIA karena demonstrasi besar-besaran, tetapi tidak ada kerusuhan yang sangat parah.
Tahun ini FIA yang menjadi badan pengatur F1 memutuskan tetap menggelar F1 seri Bahrain. Keputusan itu diambil meskipun para pemimpin unjuk rasa meminta agar ajang F1 di Bahrain dibatalkan.
”Kami yakin, F1 bukan target para pengunjuk rasa, tim-tim yang terlibat dan media yang meliput juga tidak menjadi sasaran,” kata Al Zayani.
Kemarin para pebalap terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk bersantai. Staf perintis dari sejumlah tim sudah masuk ke Manama. Mobil-mobil akan sampai di Manama pada Selasa ini.
Pemilik hak komersial F1, Bernie Ecclestone, mengatakan, dirinya juga akan hadir di Bahrain guna memastikan kondisinya layak untuk menggelar balapan mobil F1. Namun, banyak media massa yang berbasis di Inggris menolak hadir di Bahrain.