SHANGHAI, KOMPAS.com - Setelah gegap gempita penyelenggaraan F1 seri China di Shanghai, semua tim berangsur pindah dengan keengganan ke Manama, Bahrain, untuk mengikuti seri berikutnya di negara pulau itu.
Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran masih mengguncang Manama, tetapi otoritas negeri itu menjamin keamanan semua pebalap dan awak tim yang akan mengikuti F1 akhir pekan ini.
"Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan perlombaan F1 dengan baik, dan menjamin keselamatan semua orang yang terlibat. Keputusan ini berdasarkan perhitungan yang baik, bukan pertaruhan yang asal-asalan," kata Zayed Al Zayani, pemilik Sirkuit Internasional Bahrain, Senin (16/4/2012) di Shanghai.
Menurut Al Zayani, tidak akan ada perubahan yang drastis di negerinya, karena kondisi di Bahrain berbeda dengan di Afganistan dan Suriah. Tahun lalu, F1 seri Bahrain dibatalkan oleh FIA karena demonstrasi besar-besaran, tetapi tidak ada kerusuhan yang sangat parah.
Pada tahun ini, FIA yang menjadi badan pengatur F1 memutuskan akan tetap menggelar F1 seri Bahrain. Keputusan itu diambil, meskipun para pemimpin unjuk rasa meminta agar ajang F1 di Bahrain dibatalkan.
"Kami yakin F1 bukan target para pengunjuk rasa, tim-tim yang terlibat dan media yang meliput juga tidak menjadi sasaran," kata Al Zayani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.