Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi ke Tim Privat? Bukan Jawaban!

Kompas.com - 11/04/2012, 23:38 WIB

KOMPAS.com - Valentino Rossi mengalami masa paling kelam dalam catatan perjalanan kariernya di arena MotoGP. Setelah debutnya musim lalu sangat memprihatinkan, "The Doctor" juga tampil sangat tidak menjanjikan pada awal musim 2012, yang merupakan era perdana mesin 1.000 cc. Dia hanya mampu finis di urutan ke-10 pada seri pembuka di Qatar, Minggu (8/4/12).

Tak heran jika berbagai spekulasi mulai muncul, terutama tentang kemitraan Rossi dan Ducati. Legenda MotoGP, Giacomo Agostini, yang merupakan satu-satunya pebalap yang meraih kemenangan lebih dari Rossi, juga memberikan opininya, seperti yang diutarakan kepada GPone.com.

"Saya sedang menunggu kata-kata kasar seperti itu," ujar Agostini. "Ekspektasi tinggi, dan kekecewaan signifikan. Itu normal. Ketika semuanya berjalan lancar, semua orang menjadi teman terbaik, tetapi ketika sebaliknya, saat itulah masalah mulai muncul. Semuanya tergantung pada hasil; jika mereka mulai menang, semua orang akan jatuh cinta lagi."

Banyak yang berbicara tentang kemungkinan Rossi kembali ke Honda atau Yamaha. Bahkan, ada pula yang berspekulasi, juara dunia tujuh kali MotoGP ini bergabung dengan tim privat, seperti yang dialaminya selama era 500 cc.

"Sulit untuk menjadi pebalap tim privat, karena setelah anda mendapatkan pelayanan pabrik, rasanya seperti langkah mundur," lanjut Agostini. "Pabrikan memiliki sumber daya yang mana tim privat tidak pernah bisa menyamainya, baik selama balapan, atau dalam hal penelitian dan pengembangan."

"Rossi perlu membuat investasi yang signifikan untuk memulai sebuah tim privat. Bagi saya itu berbeda: Saya kembali ke MV hanya karena alasan teknis, karena dua-tak lebih kompetitif. Saya mendapat dukungan dari sponsor penting seperti Marlboro (sponsor yang sama bagi Rossi dan Ducati) dan para insinyur top. Tetapi itu bukan usaha yang mudah.??"

Sebagai pebalap tim privat di MV, Agostini memenangkan Grand Prix Jerman, tetapi juga tak menyelesaikan sejumlah besar balapan, dan berakhir dengan musim terburuk dalam kariernya. Dia pensiun pada akhir musim berikutnya, saat berusia 35 tahun.

"Memiliki penurunan kinerja merupakan hal menyedihkan tetapi tak terelakkan. Sebagai seorang pebalap, sangat sulit untuk menyadari dan menerimanya. Mungkin anda hanya kehilangan sedikit, seperti 2 per 10 lap, dan anda mulai mempertanyakan motor dan tim.

"Anda juga tak boleh melupakan Valentino, yang tidak terlalu tua dari segi usia, tetapi dia memiliki karier yang panjang di belakangnya, memulai balapan pada usia yang sangat muda. Ini seperti jeruk: anda dapat tetap meremas, tetapi pada titik tertentu tidak ada lagi jus."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com