Jakarta, Kompas -
Sekolah Sepak Bola (SSB) Kabomania hari ini menghadapi SSB Tunas Patriot (peringkat ke-11). SSB Villa 2000 menghadapi SSB Pespex (peringkat ke-12). SSB Bina Taruna melawan peringkat ke-14, SSB Jakarta North City (JNC).
Pelatih SSB Tunas Patriot Abdullah, Sabtu, mengakui, kekuatan tim asuhannya tak sebanding dengan Kabomania. Meski kalah kelas, Abdullah menyiapkan strategi mengimbangi Kabomania. ”Biasanya kami main dengan pola 4-5-1. Untuk menghadapi Kabomania, kami bermain lebih terbuka dan lebih keluar dengan pola 4-4-2,” ujarnya.
Abdullah mengatakan, bermain lebih terbuka dan berani keluar mengandung risiko gampang diserang. Untuk itu, dia menginstruksikan para pemain belakang untuk lebih disiplin. Pemain tengah juga disiapkan lebih matang dengan adanya perubahan strategi tersebut.
Menurut Abdullah, dari sisi keterampilan individu dan kecepatan, pemain Kabomania bagus. Pemain Tunas Patriot diminta untuk sabar menunggu lawan menyerang.
”Kami tidak akan memaksakan diri membuka ruang dengan menyerang. Kami sesekali saja melancarkan serangan,” ujarnya.
Pelatih Villa 2000 Ridho Mahendra menyatakan, pada sesi latihan hari Sabtu, pemain tidak menjalani latihan berat. Mereka berlatih sebentar agar saat pertandingan lebih segar. ”Fokus latihan kami pada penyelesaian akhir dan penguasaan bola,” ujarnya.
Menurut Ridho, dia belum terlalu paham kekuatan Pespex karena belum pernah bertemu di lapangan. Namun, dari hasil menonton sejumlah pertandingan Pespex, Ridho menyimpulkan bahwa Pespex adalah tim yang kolektivitasnya bagus. Pemain Pespex juga memiliki stamina yang kuat.
Ridho melanjutkan, dia meminta tim asuhannya untuk lebih dulu menjebol gawang Pespex dengan berinisiatif menyerang.
”Kapten tim Riyanto tidak bisa tampil Minggu ini karena akumulasi kartu. Semoga absennya satu pemain tidak memengaruhi permainan tim,” katanya.