Di kelompok putra, sprinter tuan rumah Heru Astriyanto merebut medali emas di nomor yang sama dengan catatan waktu 21,97 detik. Dia lebih cepat ketimbang M Rozikin dan sprinter pelatnas Iswandy.
”Saya bersyukur dapat mempersembahkan gelar juara. Saya harus berlatih lebih keras untuk dapat menjadi yang terbaik di Indonesia,” kata Lusi.
Tahun lalu, di ajang yang sama, Lusi meraih medali perak nomor lari 100 meter putri. Hasil tersebut meloloskan dia ke Pekan Olahraga Nasional Riau 2012.
Seusai menjuarai nomor tersebut, sprinter kelahiran Payakumbuh, Sumbar, 6 September 1991, itu dikerubuti sejumlah orang. Dia mendapat tawaran masuk militer dan diminta mengisi formulir kesediaan mengikuti pendidikan ketentaraan.
”Ya, saya mau,” kata Lusi dengan napas tersengal. Saat ini, Lusi adalah mahasiswa Universitas Negeri Padang dan tercatat sebagai atlet PPLM Sumbar.
Lusi mengungguli sprinter andalan Bali, Ni Nyoman Kerni, dan sprinter tuan rumah, Sri Wahyuni. Nyoman Kerni dan Sri Wahyuni meraih perak (25,82 detik) dan perunggu (26,45 detik).
”Saya tidak menyangka Lusi dapat meraih medali emas. Kami di Sumbar belum punya lintasan atletik sintetis. Namun, dengan usaha keras dan tiada kenal lelah, atlet kami memenangi lomba di sini,” ujar Arfan Rusda, manajer tim atletik Sumbar.
Sebelumnya, pelatih tim atletik Sumbar Yona Afrimasari mengatakan, target Sumbar di Sidoarjo adalah minimal mengulang prestasi tahun lalu, yakni membawa pulang dua perak dan dua perunggu.
Kini, atlet Sumbar melampaui target tersebut. Tim dengan kekuatan 15 atlet itu meraih dua emas. Selain emas persembahan Lusi, Sumbar mendapat emas lewat perjuangan Emrina di nomor loncat tinggi galah putri.