Jakarta, Kompas -
Dampak keputusan itu, tim yang berlaga di babak semifinal putri, Minggu (19/2), di GOR Basket Senayan, Jakarta, adalah Unair melawan Universitas Pelita Harapan (UPH). UPH menaklukkan Unair 56-35. Laga final putri, Senin ini, mempertemukan UPH dan Universitas Surabaya (Ubaya).
Sekjen PP Perbasi Agus Mauro mengungkapkan, tim Perbanas didiskualifikasi karena lima pemain Perbanas dipertanyakan keabsahannya. ”Kami sudah meminta Perbanas untuk memenuhi persyaratan kelima pemain itu, antara lain kartu rencana studi, kartu mahasiswa, indeks prestasi, dan indeks prestasi kumulatif, tetapi Perbanas tidak bisa memenuhi,” kata Agus.
Menurut Agus, keputusan itu diambil setelah pihak Unair mengajukan protes kepada PP Perbasi mengenai keabsahan kelima pemain Perbanas. PP Perbasi menerima protes Unair dan mengubah hasil pertandingan. ”Keputusan ini berat bagi kami, tetapi sportivitas dan kejujuran harus dijunjung tinggi,” katanya.
Manajer tim Perbanas, Sugeng Irianto, menyayangkan kenapa soal pemain dipermasalahkan setelah putaran final berlangsung. Para pemain yang dipermasalahkan sudah jelas membela tim Perbanas meskipun ada yang kuliah di dua tempat dan ada yang mahasiswa baru.
Tim putri Ubaya mengatasi tim Universitas Sebelas Maret (UNS) 96-69 di semifinal. Pelatih Ubaya Wellyanto Pribadi menuturkan, ia tak menduga timnya bisa mengatasi tim UNS dengan skor banyak.