Jakarta, Kompas
Tim DKI memenangi nomor tim kombinasi bebas atau tim kombinasi bebas (team free combination). Peserta nomor itu enam tim dari enam provinsi.
Tim DKI menurunkan delapan perenang indah. Mereka memukau penonton dengan tarian awal sebelum terjun ke kolam renang. Di kolam, mereka menyita perhatian dengan membuat loncatan salto ke udara.
Diiringi musik bertempo cepat, tim DKI yang sebagian atletnya adalah anggota tim nasional memperagakan tarian yang dinamis dan kompak. Mereka membentuk formasi 4-2-2 dan 3-3-2 untuk menampilkan beberapa kombinasi tarian.
Para juri memberi nilai tertinggi 72,16 sehingga tim DKI merebut medali emas.
Medali perak milik tim Jawa Timur. Tim Jatim yang menurunkan enam perenang indah juga memperagakan tarian dengan musik bertempo cepat.
Tim Jatim juga memperagakan formasi 3-3 dan beberapa gerakan dengan tingkat kesulitan tinggi. Namun, koreografi tim Jatim kalah memukau ketimbang tim DKI. Tim Jatim akhirnya mendapat nilai 68,48 dan merebut perak.
Tim DIY turun dengan musik dan tema tarian ala Amerika Latin. Enam perenang indah beberapa kali menampilkan gerakan tarian tango, termasuk saat perenang diangkat ke atas air.
Namun, tim DIY kurang piawai dalam gerakan dengan kesulitan tinggi. Akhirnya, juri memberi DIY nilai 66,85 sehingga meraih meraih perunggu.
Tim DIY merebut emas di nomor tim kombinasi bebas kelompok umur. Walau hanya menjadi peserta tunggal di nomor tersebut, sepuluh perenang indah DIY tetap tampil prima.
Dalam iringan musik berirama cepat, ke-10 perenang indah yunior itu tampil dalam kombinasi formasi rapat dalam kelompok terpisah. Mereka menampilkan gerak tarian kesulitan tinggi, seperti meloncat di udara.
Meskipun tampil baik, mereka membuat beberapa kesalahan mendasar, seperti kurang kompak dan gagal berdiri di atas air. Ketiadaan lawan membuat juri menyatakan mereka sebagai pemenang dan berhak membawa pulang emas.
Kepala Bidang Renang Indah Persatuan Renang Seluruh Indonesia Fitrah Utami mengatakan, banyak atlet yunior yang menunjukkan bakat bagus sebagai perenang indah untuk masa mendatang.
”Saya memantau atlet-atlet yunior berbakat dan menitipkan mereka ke pelatih masing-masing agar dibina lebih serius,” kata Utami.