Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi: Front-end Ducati "Tak Begitu Jauh" dari Honda

Kompas.com - 02/02/2012, 21:35 WIB

SEPANG, Kompas.com - Valentino Rossi gagal mewujudkan ekspektasinya ketika melakoni tes resmi perdana pra-musim MotoGP 2012 di Sepang, Malaysia. Pada hari terakhir, Kamis (2/2/12), "The Doctor" mengakhiri rangkaian uji coba selama tiga hari tersebut dengan menempati posisi kelima, dan terpaut 1,2 detik dari juara dunia Casey Stoner, yang menjadi pebalap tercepat.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ducati Desmosedici GP12 belum terlalu kompetitif dibandingkan para rivalnya dari Honda dan Yamaha, yang menguasai posisi empat besar. Padahal, dalam latihan resmi yang dimulai 31 Januari - 2 Februari ini, Rossi memasang target bahwa Ducati baru tidak boleh terpaut lebih dari 1 detik dari pebalap terdepan, seperti yang dicapai pada dua hari pertama.

Meskipun demikian, Rossi tetap menemukan hal positif dari uji coba ini. Juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut mengatakan bahwa secara keseluruhan catatan waktu yang diraih tidak terlalu jauh.

"Pada akhirnya, hasil yang diraih positif. Kami memiliki dasar yang bagus untuk bekerja," ujar peraih sembilan gelar juara dunia di ajang grand prix tersebut. "Posisi kelima tidak spesial, tetapi kami lebih dekat - kecuali dengan Stoner. Para pebalap lain tidak terlalu jauh. Ini sangat bagus."

Catatan waktu Rossi membaik dari 2 menit 2,392 detik menjadi 2 menit 0,824 detik, selama tiga hari latihan. Itu artinya, Rossi mampu meningkatkan kecepatannya, untuk mengejar tingkat perbaikan pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang finis di posisi kedua.

"Kami 0,7 detik di belakang Lorenzo pada hari pertama, dan pada hari terakhir kami juga terpaut 0,7 detik dari Lorenzo. Jadi ketika kami memodifikasi motor, maka kami mengalami peningkatan.

"Saya senang, terutama karena kami masih memiliki dua atau tiga persoalan untuk diselesaikan. Sekarang kami harus melihat jika dan kapan kami bisa memecahkannya. Saya berharap sesegera mungkin!

"Tahun lalu kami agak frustrasi, karena kami banyak bekerja dan tidak memecahkan apapun. Sekarang kami bekerja selama tiga hari dan kami mengalami peningkatan. Ini lebih normal dan sangat positif."

Masalah terbesar yang dihadapi Rossi selama debutnya dengan Ducati pada musim lalu adalah rasa pada front-end, yang terus terjadi meskipun Ducati sudah melakukan revisi teknis secara besar-besaran. Bahkan ketika perubahan itu dibikin untuk motor 2012, yaitu menggunakan rangka aluminium tiang kembar, seperti yang digunakan pabrik Jepang.

Nah, mengenai persoalan front-end Ducati GP12 jika dibandingkan dengan mesin Yamaha dan Honda yang pernah digunakannya ketika mencatat rekor 79 kali menang di kelas premier dari 2000-2010, Rossi punya pendapat sebagai berikut:

"Bagiku, pindah ke Yamaha masih lebih baik, karena saya pikir itu adalah motor terbaik untuk hal tersebut," ujar Rossi, menjawab pertanyaan Crash.net. "Dibandingkan dengan Honda - di masa lampau - saya pikir kami tidak terlalu jauh. Dari apa yang saya ingat, sejak 2003!

"Mesin kami tidak terlalu buruk. Ini agak cepat. Tetapi kami masih kesulitan dalam hal akselerasi, sehingga kami harus memecahkan masalah ini," tambahnya.

Selama tiga hari latihan di Sepang ini, Honda dan Yamaha bersaing ketat di barisan depan. Pada hari pertama ketika Stoner tak bisa tampil akibat cedera ringan pada punggung, Lorenzo menjadi pebalap tercepat. Tetapi pada dua hari terakhir, Stoner menguasainya, termasuk ketika dia membuat rekor tadi pagi dengan catatan waktu 1 menit 59,607 detik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com