Nadal di semifinal, Kamis, mengalahkan petenis Swiss, Roger Federer, 3-1 (6-7 (5), 6-2, 7-6 (5), 6-4). Nadal memiliki waktu beristirahat lebih lama dibandingkan Djokovic sebelum keduanya berjumpa di final.
Pertemuan peringkat pertama dan kedua dunia ini sesuai perhitungan. Nadal memiliki rekor kemenangan lebih banyak daripada Djokovic, 16 melawan 13. Akan tetapi, patut dicatat, Djokovic menenangi semua pertemuan melawan Nadal pada tahun 2011. Keenam perjumpaan Nadal-Djokovic pada tahun 2011 itu terjadi di babak final, termasuk dua grand slam (Wimbledon dan AS Terbuka)
Kini, pada laga utama pembuka tahun 2012, Nadal kembali mempertaruhkan kemampuan dan keyakinannya untuk mengalahkan Djokovic. Sebaliknya bagi Djokovic, laga ini juga pertaruhan pamor dan kedigdayaannya sebagai pemegang peringkat pertama ATP.
Laga lima set ini berlangsung sangat emosional. Energi dan emosi Murray serta Djokovic naik dan turun sepanjang pertandingan. Djokovic yang terlihat lelah dan sakit pada set kedua gagal memenangi set ketiga.
Kalah 1-2, Djokovic ”mengamuk” pada set keempat, hanya memberi satu gim kepada Murray. Set penentuan kembali menjadi adu kematangan, kejelian, ketaktisan, keakuratan, dan kekuatan kedua petenis yang sama-sama berusia 24 tahun ini. Murray tertinggal 2-4, lalu 2-5, dan Djokovic nyaris menang ketika Murray mengambil satu demi satu gim hingga menjadi 5-5.
Tidak mudah bagi Djokovic, juara bertahan Australia Terbuka 2011, untuk mengalahkan Murray, peringkat keempat dunia. Penampilan Murray kali ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu.
”Andy layak mendapat pujian, bisa menyamakan kedudukan dari sebelumnya kalah 2-5. Ia berjuang, tapi saya pun berjuang. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan saya pada pertandingan ini. Ini satu laga terbaik saya,” kata Djokovic.
Murray dan Djokovic berjumpa di final Australia Terbuka 2011, dan Djokovic menang tiga set, 6-4, 6-2, 6-3. Kemarin, meski ”hanya” di semifinal, Murray bisa memaksa Djokovic bermain lima set. Murray menyuguhkan perlawanan yang luar biasa dan mengundang tempik sorak ribuan penonton. Keduanya mengakui, pertandingan ini sangat berat secara emosional dan mental.