Schiavone yang merupakan unggulan kesebelas di turnamen itu mampu mengalahkan Stosur, yang merupakan unggulan keenam, dengan skor 6-2, 6-4. Mendapat dukungan penuh penonton Australia, Stosur justru bermain buruk dan kalah dalam waktu satu jam 28 menit.
Stosur yang terkenal dengan servis keras dan pukulan forehand yang mematikan malah sering melakukan kesalahan sendiri di set pertama. Kondisi itu dimanfaatkan oleh Schiavone untuk mengumpulkan angka demi angka dan mengakhiri set pertama dengan 6-2.
Di set kedua, Schiavone langsung mendikte permainan tetapi Stosur mampu bangkit dan merebut empat game sehingga kedudukan menjadi 4-5. Schiavone yang bermain lebih sabar akhirnya mampu membungkam penonton di Ken Rosewall Arena dan menyudahi perlawanan Stosur dengan skor 6-4.
”Saya rasa sulit bagi Stosur untuk bermain di Australia, di depan publiknya sendiri. Sungguh sulit bermain di kampung halaman yang dicintai,” kata petenis Italia itu.
Harapan publik Australia bagi petenis berusia 27 tahun itu untuk memenangi Australia Terbuka sangat besar, terutama setelah Stosur mengalahkan Serena Williams di final AS Terbuka tahun lalu. Petenis bertinggi 1,72 meter itu diharapkan mampu memperbaiki prestasi buruknya saat tampil di Australia. Stosur sudah tampil 11 kali di Australia Terbuka tetapi tidak pernah melewati babak keempat.
Alih-alih prestasinya membaik, Stosur justru kalah di babak awal pada turnamen Brisbane International pekan lalu dan turnamen Sydney International kali ini, yang menjadi kejuaraan sebelum Australia Terbuka.
”Sebagai warga Australia, saya ingin bermain memberikan kemenangan. Jika tidak terwujud, hal itu sangat mengecewakan. Jauh lebih mengecewakan dibandingkan kekalahan di mana pun,” kata Stosur.
Selain Stosur, petenis unggulan yang langsung tumbang di babak pertama adalah Vera Zvonareva. Petenis Rusia unggulan ketujuh itu ditumbangkan rekan senegaranya, Svetlana Kuznetsova, yang merupakan unggulan ke-19, dengan skor 6-1, 6-2.
Zvonareva berulang kali melakukan kesalahan sendiri sehingga Kuznetsova mampu mendikte permainan dan menyudahi set pertama dengan skor 6-1.
Di set kedua, Kuznetsova semakin percaya diri untuk mendominasi permainan. Sebaliknya, Zvonareva gagal mengembangkan permainan dan akhirnya menyerah dengan skor 6-2.
Simpan tarian
Sementara itu, petenis unggulan kesepuluh dari Jerman, Andrea Petkovic, menyimpan ”tariannya” sesudah mengalahkan Anastasia Pavlyuchenkova dari Rusia dengan skor 6-2 6-3. Petkovic yang biasanya melakukan selebrasi kemenangan dengan ”tarian Petko” yang lincah, kini hanya berjalan ke net dan bersalaman dengan lawannya.
”Hari ini jauh lebih baik dari pekan lalu saat saya bermain sambil berjuang memulihkan kebugaran tubuhku. Saya bermain dengan intensitas tinggi dan menang. Saya akan berjuang lebih keras di Australia Terbuka,” kata Petkovic.
Menurut Petkovic, dia menyimpan tarian itu untuk diperagakan dengan lebih atraktif pada Australia Terbuka, pekan depan.
Petkovic yang baru pulih dari cedera lutut kiri sejak Oktober lalu berhasil menembus perempat final turnamen Brisbane International. Kini, Petkovic berharap mendapat hasil yang lebih baik di Sydney International dan Australia Terbuka.
”Di Melbourne Park, sayaakan menari moon walk. Selalu akan ada orang yang suka dan tidak suka dengan tarianku. Namun, saya tidak peduli kritikan orang lain,” kata Petkovic.
Pada pertandingan lainnya, Li Na yang diunggulkan di tempat kelima menang mudah atas Ekaterina Makarova dari Rusia dengan skor 6-0, 6-3. Petenis Perancis unggulan kesembilan, Marion Bartoli, juga tidak mendapat kesulitan saat menyingkirkan Polona Hercog dari Slovenia dengan skor 6-3, 6-3.
Kemenangan mudah juga dipetik oleh unggulan keempat, Victoria Azarenka dari Belarusia, saat menundukkan Stefanie Vogele dari Swiss dengan 6-2, 6-1. Agnieszka Radwanska yang diunggulkan di urutan kedelapan juga menang cepat atas Urszula Radwanska dari Polandia dengan 6-1, 6-1.