Bryant mencetak poin tertinggi di gim ini dengan 28 poin, mempertegas citranya sebagai pencetak poin yang stabil, dengan rata-rata di atas 20 poin per gim. Sambil menahan sakit, Bryant tetap mampu meloncat, melewati para penjaga pertahanan lawan bertubuh besar, mengecoh lawan, berputar, dan menyarangkan bola. Bryant tampak makin tenang, tanpa menghilangkan cengirannya yang khas dan asyik itu.
Bryant memiliki banyak amunisi dan senjata untuk terus bergerak. Bahkan, dengan pergelangan tangan kanan dibalut
Bryant dengan cerdik dan cantik mendribel bola dengan tangan kanan dan kiri secara bergantian, mengecoh punggawa pertahanan Knicks, Renaldo Balkman. Dia lantas berputar, meloncat, dan menjaringkan bola.
”Kobe adalah Kobe, tak bisa disangkal. Kita tidak bisa mengecilkan apa yang ia lakukan karena ia melakukan segalanya untuk kami,” kata Pelatih Lakers Mike Brown seusai laga.
Secara keseluruhan laga, Lakers terlihat lebih nyaman dan tenang di laga keempat ini. Setelah kalah di dua laga pertama, Lakers lantas menang pada laga ketiga melawan Utah Jazz, dan kini mengungguli tim dengan tipe permainan cepat, Knicks.
Brown, pelatih baru pengganti Phil Jackson, yang pernah melatih tim Eropa, mengawasi jalannya laga tanpa kendur sejak awal. Pada kuarter pertama, ketika Lakers seolah masih tergagap meladeni permainan cepat Knicks, Brown meminta time out. Saat itu kedudukan 19-14 untuk Knicks. Seusai jeda sejenak itu, Lakers pun menambah poin demi poin hingga 25, sedangkan Knicks terkunci di angka 19.
Momen di kuarter pertama ini menandai pengetatan penjagaan Lakers yang terus menguat, khususnya di kuarter ketiga dan keempat. Knicks sempat memperkecil selisih angka menjadi delapan poin pada kuarter kedua. Akan tetapi, Lakers memaksa Knicks hanya mampu menguasai 31 persen tembakan.
Bryant disokong forward Pau Gasol yang mencetak 16 poin dan 10 rebound. Point guard Steve Blake juga bermain apik. ”Kami tumbuh sebagai sebuah tim,” kata Blake yang mencetak 11 poin. ”Setiap hari, kami berlatih dan setiap gim kami makin nyaman,” ujarnya.
Bintang Knicks, Carmelo Anthony, tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia mencetak skor tertinggi di timnya dengan 27 poin. Adapun Amare Stoudemire menambah 15 poin. Namun, para pemain lainnya tidak berhasil mencetak poin lebih banyak.
”Kami harus mampu mencetak skor. Namun, kami tidak mampu menembak. Kami tidak mampu membawa bola dan tidak bermain baik sebagai tim kali ini,” papar Pelatih Knicks Mike D’Antoni.
Di laga lain, forward Kevin Durant menyelamatkan timnya, Oklahoma City Thunder, pada detik terakhir laga melawan juara NBA musim lalu, Dallas Mavericks. Lemparan tiga angka Durant membuat Thunder menang atas Mavericks, 104-102. Durant menyelesaikan 30 poin, 11 rebound, dan 6 asis.
Pelatih Thunder Scott Brooks gembira dengan hasil akhir ini, terutama pada aksi Durant. ”Ini adalah gim penting. Kevin adalah seorang pemimpin dan pencetak skor. Ia memiliki mental yang kuat,” tuturnya.
Sebaliknya, hasil ironis harus dicecap Mavericks yang kalah pada tiga laga berturut-turut. Pada dua laga sebelumnya, Mavericks dikandaskan Miami Heat 94-105 pada laga pembuka 25 Desember 2011 dan ditekuk Denver Nuggets, 95-115.
Pelatih Mavericks Rick Carlisle mengatakan, timnya sebetulnya sudah memperbaiki beberapa langkah. Timnya banyak mendesak bola untuk berpindah tangan. Namun, hasil akhir yang baik belum berpihak kepadanya.
”Membuat peningkatan dan membikin satu tim sesuai dengan yang kita inginkan adalah dua hal yang berbeda,” kata Carlisle. Artinya, timnya sudah membaik, tetapi belum menjadi seperti yang diinginkan, salah satunya memenangi pertandingan.
Dirk Nowitzki, pemain terbaik pada final NBA 2011, tetap harus dicatat sebagai pemain dengan kemampuan individu mumpuni. Ia mencetak 29 poin dan 10 rebound.