Ekspedisi 7 Puncak Dunia Menuju Antartika

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Indonesia Seven Summit Expedition (Tim Ekspedisi 7 Puncak Dunia Indonesia) berangkat dari Bandara Punta Arenas menuju Patriot Hill (Antartika), Kamis (29/12/201) malam WIB, menggunakan pesawat pengangkut Ilyushin 76 milik ALE (Antartic Logistic Expedition).

Menurut laporan yang diterima Ketua Tim Yoppi Rikson dari Galih Donikara yang memimpin lima pendaki dari Wanadri, Kamis malam, sebelumnya tim melakukan technical meeting dengan guide dari AAI (American Alpine Institute) di Hotel Diego del Almaro.

"Kami pergi bersama-sama Tim yang lain di tengah terpaan angin yang berkecepatan 45 kilometer perjam," ujar Galih.

Di hotel Diego, mereka berkumpul paserta yang lain sebanyak 45 orang. Peserta berasal dari berbagai negara, antara lain USA, Rusia, Inggris, Jepang, Filipina. Pemilik ALE (Antartic Logistik and Expedition) sabagai pengelola kegiatan di Antartika menjelaskan, berbagai hal teknis pendakian.

Mereka menyampaikan berbagai hal mulai dari tata cara dan perilaku dalam pesawat pengangkut, pengepakan barang, teknik pendakian, bagaimana menjaga kebersihan selama di sana, pengaturan akomodasi, konsumsi sampai dengan aturan MCK.

"Mereka sangat konsen sekali terhadap konservasi Antartika dan masalah medis," ujar Galih.

Peserta diwanti-wanti sekali tentang masalah tersebut, bahkan bila ada yang tidak setuju dengan aturan yang diberlakukan peserta akan dicoret dan tidak diberangkatkan. Tanya jawab dilangsungkan disela-sela waktu istirahat. Mereka juga memeriksa semua kelengkapan tim.

Semua perlengkapan anggota Tim dikeluarkan untuk diperiksa secara detail satu persatu, kemudian dipisahkan mana yang harus dipakai dalam pesawat, mana yang harus di-packing dalam day pack dan barang apa saja yang harus dikemas dalam duffle bag. Pendakian ke puncak Vinson Massif sebagai Puncak ke-6 dari Tujuh Puncak yang akan didaki oleh Tim Pendaki 7 Summit.