Pertarungan Imam di pertandingan sesi siang cabang karate di ajang SEA Games XXVI/2011, Minggu (13/11), sungguh dramatis. Wasit menilai Imam melakukan pelanggaran berupa gerakan menutupi gerak lawan dengan cara memegang lawan. Selama pertarungan, Imam terus mendapat peringatan wasit. Tercatat wasit tiga kali memberi peringatan Imam.
Padahal, pertarungan di atas tatami stadion tenis dalam ruangan Senayan, Jakarta, Minggu sore kemarin, amat ketat. Bertemu karateka Vietnam, Quang Phuc Nguyen, di semifinal, Imam menunjukkan kelasnya.
Sempat tertinggal 1-6, Imam mampu menambah poin menjadi 3-6. Lalu poin Imam bertambah menjadi 4-7.
Saat Nguyen memimpin 9-5, Imam menyusul 6-9, 7-9, hingga akhirnya menyamakan skor 9-9 dan balik memimpin dengan 10-9 di delapan detik menjelang akhir pertarungan.
Sayang, wasit kembali menilai Imam melakukan gerakan yang menutupi gerakan Nguyen sehingga peringatan keempat dijatuhkan.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB FORKI Djafar E Djantang mengatakan, dalam pertandingan karate, bila peringatan sudah dijatuhkan empat kali, skor yang diraih di pertandingan dianggap tidak berlaku.
Maka, skor 10-9 pun lepas dari genggaman Imam. Ia kena penalti dan skor langsung dianggap tidak berlaku. Nguyen dimenangkan dengan 8-0 atas Imam.
Imam lalu menjalani babak repechage dengan menghadapi karateka Brunei, Fida Iy bin Haji Sanif. Skor 10-3 ia cetak untuk merebut perunggu.
”Saya tadi betul-betul hanya fokus saja di matras. Saya tidak tahu mengapa wasit menjatuhkan peringatan dengan alasan saya menutupi gerakan lawan,” ujar Imam, karateka berusia 20 tahun itu.