Di final, penampilan setiap gerak dalam jurus yang dimainkan Faizal dan Flenty menyihir penonton, indah berirama, dan tegas bertenaga. Kelima wasit pun tak ada yang tercuri hatinya ke kubu lawan. Alhasil, semuanya memenangkan dua karateka Indonesia. Skor mutlak 5-0 pun di tangan.
Flenty yang mendapat bye di babak penyisihan menghadapi karateka putri Thailand, Yanisa Torrattanawathana, di semifinal. Flenty tak tercela dalam memainkan jurus kururunfa yang bercirikan kesiapan kuda-kuda dengan mematung dalam tempo yang relatif lama, hanya memancarkan kewibawaan dan aura keganasan yang menjerikan lawan, untuk tiba-tiba menyerang secepat kilat. Flenty menang telak, 5-0, atas karateka muda Thailand itu.
Flenty yang kemampuannya semula sempat diragukan karena sudah lama vakum dari olahraga bela diri tersebut melaju ke partai puncak, menghadapi Do Thi Thu Ha, karateka Vietnam yang adalah juara Asia di Kejuaraan Karate Asia AKF 2011, Juli lalu. Jurus
”Senang banget. Saya sudah pernah tiga kali ikut dalam persiapan SEA Games, tetapi tidak pernah mendapat apa-apa. Baru kali ini saya mendapatkannya (emas),” ujar Flenty seusai perlombaan.
Pelatih kata Omita Ompi pun gembira, tak sekadar sebagai guru yang melihat keberhasilan anak asuhnya berjaya. Lebih dari itu, Omita-lah karateka putri terakhir Indonesia sebelum ini yang bisa meraih gelar terbaik SEA Games dalam kata perseorangan.
Itu terjadi 12 tahun lampau di SEA Games 1999 Brunei. ”Emas kata perseorangan putri terakhir saya raih di SEA Games Brunei. Baru tahun ini kami kembali bisa mempersembahkan emas dari nomor yang sama,” ujar Omita.
Menurut Omita, keberhasilan Flenty meraih emas diperoleh dari gerakan empat penjuru dan lompatan yang bagus dan bertenaga sehingga wasit memberikan nilai penuh.
Selain Flenty, keping emas juga direbut Faizal Zainuddin. Menghadapi karateka Vietnam, Thai Huy Pham, di final adalah hal mudah bagi Faizal, karateka asal Sulawesi Selatan itu.
Memainkan jurus
”Leong mengalahkan saya di babak penyisihan Kejuaraan Asia Karate 2011 di China, Juli lalu. Itu betul-betul berat buat saya. Meski di SEA Games ini saya menang, skor tercipta juga tipis, 3-2,” ujar Faizal seusai perlombaan.
Dengan kemenangan tersebut, terhitung Faizal sudah mempersembahkan tiga emas nomor kata perseorangan putra di ajang SEA
Christine Taroreh, pelatih kata timnas karate, mengatakan, dua emas di kata perseorangan ini luar biasa. Pasalnya, tim Indonesia hanya punya target awal meraih emas di kata perseorangan putra. ”Adalah kejutan Flenty bisa mempersembahkan emas,” ujar Taroreh.
Zulkarnaen Purba, manajer tim nasional karate, mengatakan, kejutan lain yang dibuat karateka Indonesia ada di nomor +68 kilogram putri. Mardiah Nasution—meski kalah 0-8 dari karateka Vietnam, Thi Trang Thach—mendapat perak.
”Awalnya Mardiah kita targetkan perunggu karena ia masih
Atas keberhasilannya, Mardiah mengatakan, ia amat senang dengan hasil itu. ”Tidak menyangka. Ucap syukur saja karena saya masih cedera di lutut kiri,” ujarnya.
Sore hari ini, dua final tim kata putra dan putri serta nomor kumite +84 kilogram putra dan -50 kilogram putri masih dipertandingkan. Indonesia masih mengharapkan emas dari dua tim kata.