PALEMBANG, KOMPAS.com — Perjalanan tim Kompas Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang 2011 (Kompas JSJP 2011) tak akan lancar jika tanpa "Pendawa". Lima polisi dari Mabes Polri inilah yang mengawal dan membuka jalan tim.
Mereka adalah Aiptu Bader Balvas, Brigadir Eko Hadi, Ipda Bagus R, Brigadir Aris A, dan Brigadir Agung Nugroho. Kelima polisi inilah yang setia, sabar, dan lincah memandu dan mengawal perjalanan JSJP.
Tanpa mereka, perjalanan JSJP tidak akan lancar, dan etape demi etape tak akan selesai sesuai jadwal. Mereka juga sangat peduli pada keamanan peserta. Oleh karena itu, pembersihan jalan dilakukan dengan tegas dan cekatan. Bahkan kalau perlu, para polisi ini bertindak tegas kepada kendaraan di depan atau di belakang yang ugal-ugalan dan bisa membahayakan peserta.
Meski begitu, mereka juga tetap peduli kelancaran jalan sehingga perjalanan tim JSJP tidak sampai membuat macet berkepanjangan.
Bahkan, ketika masih di Jakarta pun, perjalanan tim JSJP tak terlalu membuat macet. Mereka tahu bagaimana melepaskan perjalanan JSJP, tanpa harus banyak mengganggu arus lalu lintas.
Tim JSJP selalu berjalan berjajar dua-dua. Polisi menempatkan diri di pinggir kanan atau kiri sehingga sisi lain masih bisa dilewati kendaraan lain. Untuk memudahkan pengaturan ini, lima polisi itu dibantu petugas bantuan dari komunitas sepeda motor Tiger.
Jika terlalu membuat kemacetan di belakang, maka para polisi itu akan mengistirahatkan tim. Dengan demikian, kendaraan di belakangnya punya kesempatan lewat. Di saat sepi, tim diberangkatkan lagi.
Bagi para polisi, ini juga pengalaman menyenangkan. Ipda Bagus, misalnya, merasa senang mengawal tim sepeda.
"Pertama, pengalaman medan dan pengawalan menjadi bertambah. Selain itu, saya juga jadi ikut bersemangat, apalagi melihat semangat teman-teman bersepeda di bawah terik matahari dan melewati tanjakan," katanya.
Lain lagi dengan Aiptu Bader Balvas. Dia sudah dua kali mengawal perjalanan tim sepeda. Sebelumnya, dia juga mengawal tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta yang juga diadakan oleh Kompas pada 2010.
"Wah, saya tak pernah bosan karena menyenangkan," ujarnya singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.