Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nishikori Lompat Delapan Peringkat

Kompas.com - 07/11/2011, 20:56 WIB

TOKYO, Kompas.com - Bintang tenis Jepang, Kei Nishikori, terdongkrak posisinya dalam peringkat ATP, setelah tampil cukup baik pada turnamen Swiss Indoor. Dia berhasil mencapai final, sebelum dikalahkan oleh petenis nomor satu tuan rumah, Roger Federer, yang merengkuh gelar kelima event itu.

"Mencapai posisi sepuluh besar dunia dan menjuarai Grand Slam nampaknya begitu sulit bagi pemain Jepang. Namun ia sudah selangkah lebih dekat," demikian dituliskan oleh harian Yomiuri Shimbun tentang petenis Jepang dengan ranking tertinggi ini.

Nishikori merangsek naik dari peringkat 32 ke posisi 24 dalam peringkat dunia, meskipun takluk 1-6 dan 3-6 di tangan Federer pada partai puncak. Dalam perjalanannya ke final, Nishikori, yang mendapat wild card ini menumbangkan petenis nomor satu Novak Djokovic dan pemain peringkat tujuh, Tomas Berdych. Tak heran jika dia mendapatkan sanjungan dari media Jepang.

"Pencapaiannya di mana tidak terkalahkan dari siapa pun, selain dari sang raja, Federer, membuktikan kalau Nishikori dapat memperhitungkan dirinya dalam kompetisi dengan pemain-pemain top dunia," demikian kutipan Yomiuri.

Nishikori pernah tinggal di Amerika Serikat berlatih bersama Federer. Melihat kemajuan pemain Jepang ini, Federer mengaku senang.

Nishikori sempat menderita serangkaian cedera, namun banyak media Jepang mengatakan kalau Tur Swiss telah membuatnya mampu menunjukkan potensi dirinya yang sebenarnya. Ia menjadi pendatang terbaik ATP pada 2008. Nishikori adalah petenis Asia pertama yang mendapatkan penghargaan ini.

Ia mendapat perhatian ketika yayasan yang didirikan Presiden Asosiasi Tenis Jepang, Masaaki Morita, mengirimnya ke Florida, di mana ia memulai latihan di Akademi Nick Bollettieri pada usia 13 tahun. Nishikori memulai debut profesionalnya pada 2007.

Pada turnamen kelimanya, Nishikori yang saat itu berusia 18 tahun membuat sensasi dengan memenangi titel ATP pertamanya di Delray Beach pada Februari 2008, dan menjadi petenis Jepang kedua yang memenangkan gelar juara turnamen ATP.

Debut mengesankan Nishikori pada AS Terbuka 2008, di mana ia mencapai babak keempat dan kemudian mengalahkan petenis peringkat empat dunia, David Ferrer, membuat dirinya mendapat perhatian luas dan mendatangkan kontrak sponsor yang menguntungkan.

Bulan lalu, ia meraih ranking 32, peringkat tertinggi yang pernah dicapai petenis putra Jepang, sebelum pada Senin melompat ke peringkat 24. Pencapaian petenis Jepang lainnya adalah peringkat ke-46 yang dicapai Shuzo Matsuoka, yang kemudian pensiun dari tenis konpetitif di akhir 1990-an.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com