Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Bebatuan di Taman Jepang

Kompas.com - 07/11/2011, 10:28 WIB

KOMPAS.com - Pada taman bergaya Jepang, peran material batu memegang peranan amat sentral. Seni penataan batu menjadi kerangka utama sekaligus sebagai artwork.

Untuk sebuah taman, pemilihan batu harus disesuaikan dengan posisi dan fungsinya. Di sebuah taman Jepang, batu dibagi dalam lima kelompok yang dikehendaki. Pertama adalah tinggi ke atas (tall vertical) dengan ketinggian mencapai 90 sentimeter. Batu ini bisa menjadi fokus dari lingkungan di sekitarnya.

Kedua adalah rendah ke atas (low vertical), yang berperan sebagai batu pendukung. Dimensinya lebih kecil dan lebih rendah dari batu pertama. Sementara ketiga adalah thrusting stone, yang biasanya condong ke salah satu sisi, bisa ke kanan atau ke kiri.

Pilihan keempat adalah reclining stone, dengan posisi batu telentang dan ukurannya bisa cukup besar. Sementara kelima adalah bentuk batu rata (flat stone). Batu jenis ini bisa dipakai untuk pijakan, jembatan batu, dan lainnya.

Dalam penempatannya, ada beberapa pedoman meletakkannya pada taman. Batu yang tinggi dalam kategori pertama sebaiknya diperlakukan sebagai batu utama. Artinya, ia ditata pertama sebelum batu lainnya ada. Atau, batu lainnya ditata menyesuaikan batu utama tersebut.

Sebagai pedoman, batu ditata dalam jumlah ganjil. Hardscape taman Jepang yang termasuk dalam ornamen batu adalah tempayan, lentera, dan pagoda. Tempayan merupakan simbol pembersihan dan pemurnian. Sementara lentera dan pagoda sebaiknya ditempatkan pada posisi sentral sebagai focal point.

Elemen taman lain seperti gazebo, arches, atau pergola diletakkan menyesuaikan diri dengan lentera dan pagoda. Lain halnya dengan penggunaan kayu di taman Jepang, yang biasa digunakan untuk tea houses, arbour, dan jembatan.

Di taman Jepang, kayu biasanya dipakai untuk struktur bangunan. Bambu juga sering dipakai sebagai elemen dan biasanya digunakan sebagai pagar dan dinding pemisah.

Sebagai penutup tanah, taman Jepang kerap menggunakan gravel untuk menggantikan rumput. Pemakaian gravel pada taman menjadikannya gampang dirawat, karena biasanya pada gravel dibuat pola. Misalnya pola lurus, gelembung air, angin, tetesan air, herringbone dan lainnya.

Untuk mempertahankan pola-pola tersebut secara teratur dilakukan penataan menggunakan penggaruk pada permukaan gravel. Hal ini untuk menjaga agar pola awal tersebut tetap terjaga. (G. Sujayanto/Majalah Garden)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com