Jakarta, Kompas -
Indonesia sebenarnya menempatkan dua wakil lainnya di nomor tunggal putri dan ganda putri. Sayang, keduanya gagal menjadi juara. Di tunggal putri, Purwaningtyas Elisabeth kalah dari juara bertahan asal Thailand, Ratchanok Inthanon, 6-21, 21-18, 13-21.
Sementara pasangan Shella Devi Aulia/Anggia Shitta Awanda juga harus puas menjadi runner-up. Pasangan ini kalah dari pemain Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan, 16-21, 21-13, 19-21.
Hasil yang diraih pemain Indonesia ini masih kalah dengan pencapaian pebulu tangkis Malaysia. Setelah menjadi juara di partai beregu, Malaysia menyabet dua gelar di tunggal putra lewat Zulfadli Zulkifli dan pemain ganda putra Nelson Wei Keat Heg/Teo Ee Yi.
”Meski kalah dari Malaysia, hasil ini sudah sangat bagus. Apalagi sudah hampir 10 tahun tidak pernah ada pemain kita yang juara dunia,” kata Sekjen PBSI Yacob Rusdianto.
Seperti diperkirakan sebelumnya, unggulan pertama Alamsyah Yunus keluar sebagai juara tunggal putra turnamen Djarum
Ini adalah gelar juara kedua Alamsyah pada perhelatan Djarum Super Sirnas 2011. Sebelumnya, ia juga juara di Makassar, Sulawesi Selatan.
Di bagian tunggal putri, wakil pelatnas yang bisa menembus final, Maziyyah Nadhir, harus menyerahkan gelar juara kepada lawannya, Ganis Nurrahmadani (Pelatprov DKI Jakarta). Ia tidak bisa menyelesaikan pertandingan karena menderita sakit gangguan pencernaan.
Ia bahkan harus dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh di lapangan.
Adapun partai final ganda putra dimenangi pasangan Fernando Kurniawan/Wifqi Windarto (Djarum Kudus). Mereka unggul atas pasangan muda Dandi Prabudita/Jones Ralfy Jansen (Djarum Kudus) dengan skor 21-19 dan 21-16.