Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersepeda demi SEA Games

Kompas.com - 03/11/2011, 06:47 WIB
Anton Sanjoyo

Mulai hari ini, sekitar 50 pesepeda dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Lampung, dan Palembang akan memulai petualangan Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang demi ikut menyukseskan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games Ke-26. Penggiat olahraga bersepeda itu sebagian besar bukanlah atlet profesional sepeda, melainkan orang-orang biasa, karyawan perusahaan dan pekerja kantoran yang kebetulan bergabung dengan sejumlah komunitas bersepeda.

Melakukan start pagi ini dari depan Gedung Kompas-Gramedia di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, para penjelajah bersepeda tersebut akan menempuh jarak total 820 kilometer selama tujuh hari. Mereka akan singgah di sejumlah kota, yakni Merak, Bandar Lampung, Kotabumi, Baturaja, Tanjung Enim, Prabumulih, dan finis di Kota Palembang pada 9 November atau dua hari menjelang pembukaan SEA Games.

Hampir di setiap kota yang disinggahi, para pesepeda ini akan bergabung dengan komunitas bersepeda dan kalangan olahraga untuk menggelar sejumlah acara yang intinya mengajak masyarakat ikut menyukseskan SEA Games Ke-26 yang berlangsung di Palembang dan Jakarta.

Di pusaran kekhawatiran tentang kelancaran jalannya SEA Games akibat persiapan yang terhambat masalah pencairan dana, di tengah kegundahan besar menyaksikan persiapan Palembang yang terengah-engah, di antara kegelisahan para atlet kita yang kekurangan alat latihan, dukungan masyarakat menjadi begitu penting. Bagaimanapun, pesta olahraga antarbangsa se-Asia Tenggara ini bukan melulu tanggung jawab panitia pusat Inasoc, atau juga Kementerian Pemuda dan Olahraga, atau pemerintah. Kesuksesan SEA Games adalah tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia.

Dengan asumsi segala persiapan berjalan lancar, terutama arena tanding (venue) dan segala kelengkapan utilitasnya, SEA Games memang menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan dalam pembangunan olahraga. Meskipun tetap dengan gugatan besar soal pesta olahraga yang sering ”dipolitisasi” dan direkayasa demi pencapaian kejayaan semu, SEA Games tetaplah penting untuk mengukur kemajuan olahraga kita di dalam persaingan dan pergaulan internasional.

Sejak ikut pertama kali pada ajang multi-event ini pada 1977 di Kuala Lumpur (Malaysia), Indonesia tampil sebagai kekuatan super dan hampir selalu menjadi juara umum serta pengumpul medali emas terbanyak sampai dengan tahun 1997 di Jakarta. Namun, sejak SEA Games 1999 di Brunei Darussalam, posisi Indonesia melorot dan mencapai titik terendah pada tahun 2005 di Manila saat menempati posisi kelima di bawah tuan rumah Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Prestasi Indonesia mulai kembali menanjak saat gelaran terakhir di Laos pada 2009 meski secara umum kondisi pembangunan olahraga di Indonesia belumlah menggembirakan.

Sejak terpuruk secara ekonomi pada 1998, problem pembangunan olahraga di Indonesia tak beranjak dari isu pemassalan olahraga, pendanaan, minimnya sarana dan prasarana, serta lemahnya kemauan politik (political will) pemerintah untuk menjadikan olahraga sebagai pilar pembangunan.

Di tengah problem klasik ini, muncul pula masalah yang datang justru dari tengah masyarakat, yakni dukungan memadai para orangtua untuk melepas anaknya menjadi atlet. Masa depan yang tidak terjamin sebagai atlet, apalagi mereka yang menekuni cabang-cabang tidak populer dan sepi ingar-bingar, membuat dunia olahraga nasional kehilangan peminat sejak dari akar rumput.

Lahirnya Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional pada 2005 juga tidak banyak menolong mengatasi problem ini. Dari 90 pasal lebih, tak satu pun pasal dalam undang-undang itu yang menjamin dengan tegas masa depan atlet setelah mereka pensiun.

Berbalikan dengan cabang-cabang tidak populer, di cabang paling populer sepak bola, dukungan orangtua pada banyak kasus justru merusak masa depan atlet. Maraknya pencurian umur sejak seorang anak menekuni dunia sepak bola telah menghancurkan masa depan sang anak karena pada akhirnya mereka tak bisa bersaing, apalagi jika sudah menjajaki ajang internasional.

Bagi dunia olahraga yang mengedepankan kejujuran dan sportivitas, kasus pencurian umur ini bukalah problem sepele. Jika dari kecil anak-anak sudah didorong untuk berbohong, apalagi disokong penuh oleh orangtuanya, kelak setelah dewasa mereka akan menjadi manusia tidak jujur dan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Dalam kaitan ini, olahraga justru menjadi pemicu rusaknya moral bangsa secara umum. Korupsi yang makin massal dan masif di Indonesia barangkali juga bisa ditelusuri dari hal-hal ”sepele” seperti pencurian umur tadi.

Kembali ke SEA Games, kita semua berharap gelaran di Palembang dan Jakarta bukanlah sekadar pesta dua pekan yang hanya menghasilkan kejayaan semu. Tolok ukur keberhasilan pembangunan olahraga tidak akan sahih jika ”modus operandi” lama menghalalkan segala cara yang biasa dilakukan tuan rumah kembali terulang. Kebangkitan dan kejayaan Indonesia mutlak dicapai dengan cara-cara jujur dan sportif.

Tanggal 10 November, semua peserta Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang akan kembali ke tempat masing-masing. Mudah-mudahan setiap tetes keringat mereka menjadi pemicu semangat atlet-atlet ”Merah Putih” untuk berjuang habis-habisan merebut medali demi kejayaan Indonesia. Dengan cara jujur dan penuh sportivitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

    LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

    Liga Indonesia
    Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

    Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

    Liga Inggris
    LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

    LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

    Liga Indonesia
    LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

    LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

    Liga Indonesia
    Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

    Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

    Badminton
    Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

    Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

    Liga Indonesia
    Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

    Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

    Liga Inggris
    Phil Foden Terpilih Jadi Pemain Terbaik Premier League 2023-2024

    Phil Foden Terpilih Jadi Pemain Terbaik Premier League 2023-2024

    Liga Inggris
    Tiga Fakta Persib Bandung Vs Bali United: Rekor Bagus Serdadu Tridatu

    Tiga Fakta Persib Bandung Vs Bali United: Rekor Bagus Serdadu Tridatu

    Liga Indonesia
    Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

    Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

    Liga Spanyol
    Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

    Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

    Liga Italia
    Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

    Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

    Sports
    Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

    Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

    Internasional
    Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

    Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

    Liga Indonesia
    Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

    Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com