Stosur, gadis kekar berusia 27 tahun, memastikan tiket babak empat besar dengan menundukkan juara Perancis Terbuka yang menjadi ikon tenis Asia saat ini, Li Na dari China, Jumat (28/10). Sayang, laga antardua pemenang grand slam itu berlangsung dalam suasana antiklimaks.
Li Na yang penampilannya memang terus melorot pascakemenangan di Roland Garros menyerah terlalu cepat. Servis topspin Stosur yang efektif dan tembakannya ke garis belakang yang berbobot membuat Li Na tunduk 6-1, 6-0, satu jam setelah permainan dimulai.
”Permainan saya bagus malam ini, sangat solid,” kata Stosur yang di WTA Championships tahun lalu terjungkal di babak empat besar.
WTA Championships merupakan turnamen penutup tahun yang hanya bisa diikuti delapan petenis berperingkat tertinggi (untuk tunggal). Seperti biasa, tahun ini kedelapan petenis dibagi dalam dua grup penyisihan.
Grup Merah bermaterikan peringkat satu dunia yang belum pernah memenangi grand slam, yakni Caroline Wozniacki, Kvitova, Vera Zvonareva, dan Agniezka Radwanska. Dalam partai pamungkas grup, Jumat lalu, Kvitova mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di kelompok Merah dengan menundukkan Radwanska 7-6 (7-4), 6-3.
Ironis, juru kunci grup itu justru ditempati Wozniacki, si dara Denmark berumur 21 tahun. Namun, kegagalan di turnamen para elite itu tak terlalu merisaukan Wozniacki. Dia menyempatkan diri berbelanja di Istanbul sebelum terbang menikmati libur akhir tahun di Shanghai, tempat kekasihnya, pegolf Roy McIlroy, berlomba di Shanghai Masters.
Sementara itu, Grup Putih WTA Championships diisi Marion Bartoli, pemain pengganti Maria Sharapova yang cedera, Victoria Azarenka, Li Na, dan Stosur.
Kini dengan lolos ke semifinal, Stosur dihadapkan pada peluang untuk mengukir prestasi paling cemerlang dalam kariernya. Kemenangan atas Kvitova paling tidak membuktikan dirinya adalah juara grand slam ”sejati”; Si juara AS Terbuka lebih hebat dibandingkan pemenang dua grand slam lainnya, Wimbledon dan Perancis Terbuka.
Langkah itu bakal sempurna jika dia mampu mengalahkan finalis lainnya, Azarenka atau Zvonareva. Tak hanya uang hadiah sekitar Rp 15,75 miliar masuk kantong, itulah gelar prestisius kedua yang dia raih di antara segelintir gelar juara yang dia peroleh sepanjang karier profesionalnya 12 tahun terakhir.
Sejak terjun ke tenis profesional 1999, Stosur baru tiga kali menjadi juara, masing-masing satu per tahun dalam tiga tahun terakhir. Hasil sempurna di WTA Championships yang hadiah totalnya sekitar Rp 44 miliar akan mengubah predikatnya, bukan lagi ”pelengkap”.