Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Simoncelli Tak Bisa Dicegah

Kompas.com - 24/10/2011, 21:16 WIB

KOMPAS.com — Kematian Marco Simoncelli akibat kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), memunculkan polemik soal keamanan dan keselamatan para pebalap. Namun, wakil MotoGP soal keselamatan pebalap, Franco Uncini, mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan soal tersebut yang bisa mencegah kecelakaan seperti di Sepang, yang merenggut nyawa pebalap berusia 24 tahun itu.

Simoncelli mengalami cedera yang sangat serius pada kepala, leher, dan dada akibat kecelakaan tragis pada lap kedua. Dia tergelincir dan, bersama motornya, "Supersic" meluncur ke jalur milik Colin Edwards dan Valentino Rossi sehingga insiden maut tak terhindarkan. Balapan GP Malaysia pun dibatalkan.

Uncini, yang pernah mengalami koma setelah kecelakaan serupa menimpanya di GP Belanda tahun 1983 dalam kariernya sebagai pebalap, mengatakan bahwa tragedi memilukan itu tak bisa dicegah.

"Saya pikir, kami sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk masalah keselamatan, dan kami sangat yakin," ujar Uncini kepada RAI Radio.

"Sayang, kita tak punya kuasa untuk mengubah nasib: ketika itu datang, tak ada yang bisa kita lakukan. Kita harus pasrah menerima apa yang datang, tak ada yang lain."

"Masalah keamanan sudah bagus di sana karena sirkuit sempurna di dalam batas-batas keselamatan, sesuai permintaan kami."

"Apa yang terjadi adalah kecelakaan seperti kebanyakan, tetapi satu-satunya masalah adalah bahwa jarak motor antara satu dengan yang lain terlalu dekat sehingga dua pebalap lain datang dan menghantam kepala dan leher Marco. Itulah yang membuat kecelakaan itu begitu dramatis."

Uncini pun memberikan rasa hormat kepada Simoncelli. Dia mengatakan bahwa mantan juara dunia kelas 250 cc tersebut sudah memberikan kontribusi penting kepada komisi keselamatan MotoGP.

"Selain merupakan seorang pebalap yang luar biasa, dia adalah karakter yang luar biasa, lucu, ramah, dan juga cerdas," katanya.

"Dia juga bagian dari komisi keselamatan. Ketika kami akan bertemu pada hari Jumat, bersama Valentino, dirinya sendiri, Loris Capirossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dia selalu sangat cerdas dengan selalu mengatakan hal-hal yang sangat masuk akal dan penting."

"Dia sangat konstruktif, bukan destruktif, dan sangat profesional. Dia sangat peduli untuk aspek keselamatan dan dia selalu hadir di pertemuan ini. Kali terakhir Jumat lalu, sebelum balapan."

Uncini menambahkan bahwa pada seri terakhir di Valencia, 6 November, akan didominasi kenangan kepada Simoncelli. Pasalnya, tak mungkin mereka bisa melupakan karakter seperti Simoncelli dalam waktu singkat.

"Balapan di Valencia akan menjadi waktunya untuk berkabung. Sejujurnya, saya bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa balapan di Valencia. Akan menyakitkan untuk pergi ke sana dan menghabiskan akhir pekan di sana. Kita lihat saja nanti."

Sementara bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengatakan bahwa dirinya nyaris tak bisa berbicara ketika tahu Simoncelli meninggal dunia. Maka, ketika ditanya Gazzetta dello Sport, Ezpeleta hanya menjelaskan secara singkat.

"Saya melihatnya pada hari Sabtu malam di hotel, dia sedang bermain kartu dan tertawa gembira. Yang tersisa hanyalah sedikit kata-kata. Anda berada di grid, Anda melihat para pebalap, dan 10 menit kemudian Anda mati. Itu mengerikan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

    Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

    Badminton
    Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

    Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

    Timnas Indonesia
    Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

    Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

    Liga Indonesia
    Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

    Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

    Liga Champions
    Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

    Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

    Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

    Timnas Indonesia
    Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

    Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

    Sports
    Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

    Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

    Liga Lain
    RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

    RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

    Sports
    Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

    Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

    Internasional
    Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

    Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

    Liga Champions
    Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

    Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

    Internasional
    Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

    Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

    Timnas Indonesia
    Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

    Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

    Timnas Indonesia
    Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

    Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com