ROMa, Kamis
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Italia Roberto Maroni, Senin lalu, di Roma, seusai penandatanganan perjanjian pendahuluan antara Italia, FIFA, dan Kepolisian Internasional (Interpol) untuk memerangi perjudian dan korupsi sepak bola di Italia.
Sementara Badan Arbitrase Olahraga Italia di Roma, kemarin, mengumumkan, akan menggelar banding yang diajukan Atalanta pada 24 Oktober. Banding diajukan Atalanta terhadap pengurangan enam angka di Liga Serie A atas keterlibatan klub tersebut dalam skandal pengaturan skor.
Atalanta yang lolos ke liga utama Italia, Serie A, memulai musim tahun ini dengan hukuman pengurangan enam angka atas peran mereka dalam skandal pengaturan skor itu, sedangkan kapten tim mereka, Cristiano Doni, dikenai larangan bermain untuk 3,5 tahun.
Doni juga mengajukan banding atas hukuman yang dikenakan kepadanya itu, dan akan diproses bersama-sama dengan permintaan banding klubnya.
Permohonan banding Atalanta dan Doni sebelumnya telah ditolak pengadilan federasi sepak bola Italia pada Agustus lalu. Sementara bek Atalanta, Thomas Manfredini, dinyatakan bebas dari hukuman larangan bertanding selama tiga tahun.
Penandatanganan perjanjian kerja sama itu ditujukan untuk meningkatkan upaya mencegah masuknya kejahatan terorganisasi ke dalam olahraga di Italia dan di luar Italia.
Maroni mengatakan, sebagian besar operasi kejahatan itu dilakukan di luar Italia. ”Jelas sangat dibutuhkan sebuah tim spesialis, juga para ahli yang mengetahui apa yang harus diamati dan bagaimana membongkar praktik fenomena korupsi tingkat tinggi itu,” papar Maroni.
Pada 31 Mei lalu, kepolisian Italia menangkap 16 orang atas sangkaan mengatur pertandingan. Di antara mereka yang ditangkap adalah salah satu mantan penyerang tim nasional Italia, Giuseppe Signori.
Sejumlah pejabat eksekutif Liga Serie B dan C, dan beberapa penyusun buku, juga diperiksa atas kemungkinan keterlibatan mereka dalam jaringan perjudian bola. Polisi di Cremona, dekat kota Milan, telah memulai penyelidikan atas kasus ini enam bulan lalu, sebelum melakukan penangkapan-penangkapan setelah sejumlah pemain dicurigai ditawari minuman yang mengandung obat bius saat pertandingan berlangsung.
Akibat hukuman pengurangan angka yang diterimanya, Atalanta saat ini hanya mengantongi lima angka dari enam pertandingan, dan berselisih tujuh angka di bawah pemimpin Serie A, Juventus. Kasus pengaturan skor ini bulan merupakan yang pertama kali terjadi di Italia.(AP/Reuters/OKI)