JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir, titik rawan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terus menurun. Pada tahun ini, Dinas Sosial DKI Jakarta terus berupaya untuk mengikis titik rawan PMKS di lima wilayah Jakarta.
"Tahun ini, target penurunan titik rawan PMKS menjadi 44 titik. Para petugas Dinas Sosial sudah siap untuk mencapai target tersebut," kata Kepala Dinas Sosial DKI, Kian Kelana di Balai Kota, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Dia menjelaskan, selama dua tahun terakhir pihaknya bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gencar melakukan penertiban dan pembinaan terhadap PMKS. Karena itu, tidak hanya titik rawan yang menurun tapi jumlah PMKS jalanan pun ikut berkurang sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial DKI, tahun 2009 titik rawan PMKS mencapai 53 titik dan menurun di tahun 2010 menjadi 48 titik. Kemudian pada tahun 2011 ini, dari 48 titik ditargetkan ada penurunan menjadi 44 titik rawan PMKS di DKI.
Untuk jumlah PMKS yang terjaring pada tahun 2008 sebanyak 14.584 orang. Tahun 2009 terjaring 11.338 orang dan tahun 2010 terjaring 10.088 orang. Untuk tahun ini, sampai dengan periode Oktober 2011, PMKS jalanan yang berhasil ditertibkan 8.375 orang.
"Target kami memang jumlah titik rawan dan angka PMKS terus turun. Untuk tahun ini, kami mulai menempatkan petugas pemantau PMKS jalanan di setiap titik rawan PMKS," kata Kian Kelasa.
Petugas pemantau tersebut akan bertempat di posko pengendalian yang didirikan di titik rawan PMKS. Seperti di perempatan Coca-cola, Jakarta Pusat, telah ditempatkan petugas yang memantau dari pagi hingga pukul 20.00.
"Mereka bertugas untuk memantau PMKS, jika ada PMKS jalanan langsung dijangkau dan dibawa ke panti sosial yang ada," ujar Kian Kelana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.