Pebalap berusia 21 tahun itu mengenakan kaus kuning sejak finis kedua pada etape V, Kamis (6/10) di puncak pendakian Cemoro Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Menempuh rute sejauh 150,6 kilometer dari Gilimanuk ke Kintamani, Bambang finis ke-19 dengan pencapaian 4 jam 27 menit 11 detik. Bambang gagal menjaga keunggulan 17 detik dengan runner-up klasemen, Eric Sheppard.
Bambang pun gagal melanjutkan statusnya sebagai pemuncak klasemen umum. Kini, dia di urutan kelima klasemen umum sementara, terpaut 3 menit 58 detik dari pebalap berusia 20 tahun, Eric Sheppard (Plan B Racing Team Australia).
Eric mengambil alih kaus kuning tersebut setelah finis ketiga pada etape IX dengan catatan waktu 4 jam 23 menit. Selisih waktu antara Eric dan Bambang kini 4 menit 46 detik.
”Saya sedih dan kecewa karena kehilangan kaus kuning. Saya lalai dan tidak cermat mengawasi pebalap yang memisahkan diri dari rombongan besar pebalap,” ujar Bambang.
Padahal, sejak awal dia dan rekan-rekan setim di Polygon Sweet Nice (PSN) menargetkan mempertahankan kaus kuning.
Pada etape itu, pebalap PSN memilih berada dalam rombongan besar. Mereka absen di grup terdepan yang berisi tujuh pebalap. Setelah Kabupaten Buleleng, selisih waktu terus bertambah.
Bambang dan dua rekan setimnya, yang mengenakan kaus merah putih tanda pemimpin klasifikasi nasional dan kaus polkadot tanda pemimpin klasifikasi tanjakan, berada di rombongan ketiga. Di situ ada Wong Kam Po dan Yeung Ying Hon (tim Hongkong), Loh Sea Keong (timnas Malaysia), plus dua pebalap Terengganu Cycling Team (TCT).
Bambang sulit melepaskan diri. Bersama dua rekannya, mereka tidak menyadari Eric berada di rombongan terdepan.
”Di rombongan depan juga ada Shinichi Fukushima (TCT),” ujar Bambang.
Shinichi dan Harm de Vries (Global Cycling Team) memanfaatkan momentum itu untuk melaju di 25 kilometer menuju finis. Shinichi merebut poin tertinggi tanjakan, 15 poin, dan berada di urutan ketiga klasifikasi tanjakan. Fabia Nappa yang merebut poin ketiga, 10 poin, merebut kaus polkadot dan menjadi raja tanjakan di lomba itu.
Bambang, yang memegang kaus polkadot, kini di posisi kedua klasifikasi tanjakan dengan 19 poin. Nappa menjadi raja tanjakan setelah pada akhir etape VIII mengoleksi 10 poin.
Bambang hanya berhasil mempertahankan gelar pemimpin klasifikasi nasional. Di belakangnya, Dani Lesmana (PSN) dan Bakdo Prilanji Fito (WSP Management Yogyakarta).
Pemegang kaus hijau tanda pebalap sprinter adalah Loh Sea Keong. Dia mengambil alih dari Mohd Akmal Amrun yang didiskualifikasi karena finis di luar batas waktu yang ditentukan.
Walau gagal mempertahankan kaus kuning dan kaus polkadot, PSN tetap memimpin klasifikasi tim umum, unggul 47 detik dari tim Hongkong.
Eric yakin mampu mempertahankan kaus kuning hingga lomba berakhir, Rabu (12/10). Etape X berawal di Kintamani dan berakhir di Denpasar sejauh 102,6 kilometer. ”Peluang berkaus kuning pada etape terakhir lomba terbuka. Jalan etape X menurun dan itu memudahkan saya,” ujar Eric yang unggul 17 detik dari runner-up, Christoph Springer (Germany Wurtternberg).