SUZUKA, KOMPAS.com — Sirkuit Suzuka, Jepang, menjadi saksi keberhasilan Sebastian Vettel menyabet gelar juara dunia Formula 1 untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Meskipun hanya perlu satu poin untuk menyabet trofi paling bergengsi di arena balap mobil tersebut, pebalap Jerman ini mampu melebihi ekspektasi publik. Itu karena, pada balapan yang berlangsung Minggu (9/10/2011), jagoan Red Bull Racing tersebut finis di urutan ketiga, di belakang Jenson Button (McLaren) dan Fernando Alonso (Ferrari).
Keberhasilan tersebut membuat Vettel gembira. Euforia melanda pebalap berusia 24 tahun tersebut sehingga dia mengaku sulit mengucapkan dengan kata-kata kebahagiaan yang sedang dirasakannya, meskipun ini adalah gelar keduanya.
"Kami mencanangkan target untuk memenangi kejuaraan tahun ini. Dan, ketika menang di Jepang dengan balapan tersisa empat seri lagi, sulit untuk diucapkan dengan kata-kata," ujar Vettel. "Ini lebih dari fantastis.... Fenomena apa yang terjadi!"
Vettel, yang membuat sejarah sebagai pebalap termuda yang merengkuh gelar kedua kalinya secara beruntun, menambahkan, perasaannya bercampur aduk ketika telah memastikan diri sebagai jawara. Bahkan, hal yang dirasakan sekarang "membingkungkan seperti yang pertama".
"Perlu waktu beberapa saat untuk memahami, dan saya pikir perlu waktu tersendiri yang tenang, pada titik tertentu, baik malam ini, besok, atau minggu depan, atau pekan-pekan yang akan datang, untuk diri sendiri, begitu juga dengan orang-orang yang sangat dekat denganku, untuk memiliki waktu dan membiarkannya hanyut dalam keadaan ini," tambahnya.
Ketika tim BBC memperlihatkan sebuah video spesial di pit lane, yang menunjukkan bahwa dia menjadi salah satu pebalap pembuat sejarah yang melakukan back-to-back dalam merengkuh gelar juara dunia—menyamai Alberto Ascari pada 1952/1953, Juan Manual Fangio pada 1954-1957, Jack Brabham pada 1959/1960, Alain Prost pada 1985/1986, Aryton Senna pada 1990/1991, Mika Hakkinen pada 1998/1999, Michael Schumacher pada 1994-1995 dan 2000-2004, dan Fernando Alonso pada 2005/2006—mata Vettel pun berkaca-kaca. Dia tak menyangka bisa berada sejajar dengan para pebalap legendaris tersebut.
"Saya tidak pernah membayangkan bisa memenangi satu kejuaraan sehingga meraih kemenangan kedua ini tentu saja menakjubkan," ujar Vettel. "Saya memiliki banyak kenangan yang indah di F1, dari menontonnya ketika saya masih muda hingga sekarang, dan saya merasa beruntung dan diberkati karena bisa mengalaminya hari ini."
Pujian pun meluncur dari mulut team principal Red Bull, Christian Horner. Dia mengakui Vettel pantas mendapatkan trofi tersebut karena penampilan yang fenomenal sejak awal musim, dan juga konsistensinya.
"Ini fenomenal bagi Sebastian Vettel untuk memenangi gelar keduanya. Dia membalap sangat hebat tahun ini sehingga pantas meraih gelar juara pada kejuaraan ini," ujar Horner. "Ini merupakan puncak dari rangkaian kerja keras dan kerja tim, dan dia bisa sangat bangga dengan apa yang dicapai."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.