Kuningan, Kompas -
Sejak awal dimulainya babak kualifikasi, Irt langsung berusaha tampil tercepat. Juara Slovenia itu berkali-kali terbang di gundukan yang tinggi guna menghindari rintangan-rintangan yang lebih pendek.
Strategi itu berhasil menghemat waktu dan membuat pebalap tim Husqvarna MX itu tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 44,263 detik. ”Posisi terdepan aku butuhkan untuk masuk ke tikungan pertama terlebih dulu dan merebut posisi pimpinan lomba. Di putaran pertama, aku gagal menjadi juara karena terlambat mengambil alih pimpinan lomba,” kata Irt.
Posisi start kedua ditempati kroser muda Australia, Lewis Stewart. Rekan setim Irt itu juga berusaha keras tampil sebagai yang tercepat dengan memilih momen sirkuit saat agak sepi. Namun, catatan waktu Lewis masih terpaut 0,691 detik dari Irt. ”Posisi start kedua tidak masalah. Asal startku tidak buruk, aku dapat masuk ke tikungan pertama di posisi terdepan. Pada putaran kedua ini, aku berharap dapat juara lagi seperti putaran pertama,” kata Lewis.
Kroser senior Australia dari tim Cargloss AHRS Evalube INK KTM, Kim Askhenazi, menempati posisi start ketiga. Askhenazi yang sudah berusia 39 tahun itu terpaut 1,218 detik dari Irt.
Kroser nasional Andre Sondakh (Sulawesi Utara) dan Alexander Wiguna (Nusa Tenggara Barat) menempati posisi start keempat dan kelima. Kedua kroser papan atas itu berusaha menjadi yang tercepat, tetapi teknik mereka sedikit di bawah ketiga kroser asing tersebut. Posisi keenam sampai kesepuluh ditempati Aldi Lazaroni (DIY), Sean Robertson (Australia), Agi Agassi (Jabar), Adi Aprian Nugraha (Jabar), dan Farhan Hendro (DKI).
Di kelas 85 cc, kroser Jateng Andi Saputra merebut posisi start terdepan setelah mencatat waktu 1 menit 20,432 detik. Posisi kedua ditempati kroser asal Kalimantan Selatan, H Rahman, yang terpaut 0,267 detik dari Andi Saputra.