JAKARTA, KOMPAS
Ketua Umum PB Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Gugun Yudinar yakin, tim sofbol atau bisbol putra mampu meraih emas, sedangkan target tim sofbol putri masuk final.
”Target emas untuk sofbol putra, sedangkan bisbol putra dan sofbol putri perak. Bukan tidak mungkin bisbol meraih emas,” katanya, Senin (3/10) di Jakarta.
Keyakinan PB Perbasasi ini berdasarkan pencapaian tim nasional sofbol putri di Kejuaraan Sofbol Asia Putri di Taiwan, 23-30 September 2011. Untuk tim sofbol putra, uji coba di Jepang selama sepekan cukup menguatkan keyakinan para atlet dan pelatih untuk meraih emas.
Kejuaraan di Taiwan diikuti 13 negara dan timnas putri di peringkat delapan, setelah Jepang, China, Taiwan, Korea Utara, Korea Selatan, Filipina, dan Singapura. Thailand di posisi sembilan. Kalah 5-10 dari Singapura memberi pelajaran berarti.
”Untuk putri, Filipina tidak bisa dilawan, tetapi kok bisa kami kalah lawan Singapura? Rupanya kami banyak kesalahan di sektor pertahanan. Maka, kami evaluasi lagi dan yakin dapat mengalahkan Singapura di SEA Games nanti,” kata Gugun.
Performa tim sofbol putra kini meningkat. Ketua Pembinaan Prestasi PB Perbasasi R Finantha Rudy T yang mendampingi timnas ke Jepang mengatakan, timnas berlaga 12 kali melawan tim-tim universitas di Jepang.
”Mereka termasuk tim semiprofesional dan ada beberapa pemain timnas Jepang di dalamnya. Meski kami banyak kalah dari mereka, selisih angka tak terlalu besar, misalnya kalah 3-5 atau 3-7, tak sampai 0-10,” kata Rudy.
Di SEA Games 2007 di Thai- land, sofbol dan bisbol Indonesia meraih masing-masing satu medali perak. Sementara tim sofbol putri gagal meraih medali.
Pada SEA Games 2011, peserta sofbol hanya Indonesia, Thai- land, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Untuk bisbol, Vietnam turut bertanding. Timor Leste, Brunei, Laos, dan Kamboja absen di kedua cabang olahraga itu.
”Brunei mempunyai tim yang lumayan solid. Entah mengapa, mereka tidak ikut di SEA Games 2011,” ujar Gugun.